Petani Takut Gagal Panen
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KERINCI, JAMBI – Puluhan hektare lahan sawah di Kerinci dan Sungaipenuh terendam banjir. Ini membuat petani khawatir akan gagal panen. Apa lagi ditambah dengan tingginya curah musim hujan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.
Tingginya curah hujan tersebut berdasarkan dari prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Alpian salah seorang warga desa Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungaipenuh, mengatakan sawah mereka telah terendam banjir kurang lebih empat hari.
“Ya, sudah empat hari sawah kami tergenang air kalau dalam jangka waktu yang lama maka padi akan mati, tentu petani akan merugi,” kata dia.
Dia berharap, air segera surut dan padi yang mereka tanam bisa kembali tumbuh dan berkembang . “Kami juga berharap ada bantuan dari pemerintah jika saja padi kami terkena fuso,” harapnya.
Dia menambahkan, luas lahan sawah yang tergenang air saat ini diprkirakan mencapai puluhan hektar .”Semua terancam mati,: ungkapnya.
Begitu pula di Kabupaten Kerinci, tepatnya di Kecamatan Air Hangat Timur, ada sawah yang tergenang air. Yeni, salah seorang warga mengatakan bahwa sawah mereka terdampak banjir. “Ya beberapa sawah warga masih digenangi air,” katanya.
Terkait hal ini, BPBD Kerinci belum menerima adanya informasi ada sawah yang tergenang banjir. Armanto, Kabid Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana kepada Jambi Independent mengatakan bahwa BPBD belum menerima informasi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura soal adanya sawah yang tergenang air.
“Belum ada laporan ke kita baik dari dinas maupun dari kepala desa soal sawah tergenang Air,” ungkapnya.
Sementara itu Heriawan Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura mengatakan bahwa ada dua kecamatan yang melaporkan. Sawah yang tergenang air yakni kecamatan Danau Kerinci Barat. .”Danau Kerinci barat 79 hektar dan Depati tujuh 39 hektar, dengan usia tanam antara 20 sampai 40 hari tanam,” ungkapnya. (sap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: