Paguyuban Wali Murid Patungan Bayar Listrik SMA TT

Paguyuban Wali Murid Patungan Bayar Listrik SMA TT

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Akibat kurangnya penganggaran listrik di SMA Titian Teras (TT) Abdurrahman Sayoeti di Pijoan, Kabupaten Muarojambi, paguyuban wali murid kelas 1 di SMA TT patungan membayar listrik sekolah. Ini bertujuan, agar listrik di sekolah tersebut tak diputus PLN.

Ketua Paguyuban SMA TT, Fadli Sudria mengatakan, karena adanya tunggakan listrik di SMA TT tersebut, paguyuban berinisiatif untuk sumbangan. “Karena kemarin sebelum masuk sekolah, listrik ini mau dicabut oleh PLN, makanya kita sumbangan,” kata dia, Minggu (1/8).

Lanjutnya, SMA TT tersebut juga sudah mendapat peringatan dari PLN sebanyak dua kali, bahkan hampir mendapat peringatan yang ketiga. Karena pihak sekolah kewalahan membayar tunggakan, maka paguyuban SMA TT berinisiatif untuk menalanginya.

“Dari pada anak-anak kami gelap-gelapan di sana, lebih baik kita sumbangan sukarela saja. Tapi saya bilang juga, sumbangan ini nanti akan dikembalikan juga oleh Diknas di APBD Perubahan nanti,” tambahnya.

Kata Fadli, sumbangan tersebut tergantung kemampuan diri sendiri. Ada yang menyumbang Rp 1 juta, ada juga yang menyumbang Rp 500 ribu. Uang yang telah disumbangkan tersebut, tidak akan hilang. “Ini untuk bayar listrik, bukan untuk bayar honorer di sana,” sebutnya.

Menurutnya, ini inisiatif paguyuban untuk menalangi sebelum pihak sekolah membayarkan. Paguyuban langsung membayar tunggakan tersebut ke PLN. “Nanti kita akan mengklaim ke sekolah atau ke dinas jika APBDP sudah ada pergeseran, karena sayang, ini kelalaian dinas yang tak menganggarkan itu, kemungkinan mereka lupa,” jelasnya.

Tunggakan tersebut hampir tiga bulan, setiap bulannya Fadli menyebutkan pihak sekolah harus membayar Rp 35 juta maksimal per bulan khusus listrik. Saat ini baru dibayar dua bulan. Diketahui, untuk paguyuban SMA TT tersebut ada sebanyak 250 orang.

Atas kejadian tersebut, Plt Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Bukri membenarkan dengan adanya tunggakan listrik di SMA TT tersebut. “Memang ada kekurangan penganggaran di tahun kemarin untuk SMA TT, salah satunya listrik,” kata dia.

Kata dia, untuk beberapa bulan pertama dibayarkan melalui dana rutin dinas pendidikan Provinsi Jambi. “Tapi sekarang dengan inisiatif paguyuban wali murid bisa pinjamkan untuk bayar listrik, tapi akan kita ganti melalui APBDP tahun 2021 ini,” jelansya.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi juga belum membayarkan insentif para pegawai atau honorer di SMA TT tersebut. Pasalnya ini karena Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan ekstrakulikuler yang ditiadakan akibat Covid-19 di Provinsi Jambi. “Maka itu insentif tidak bisa dibayarkan,” tandasnya. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: