Empat Peluru Bersarang di Kaki

Empat Peluru Bersarang di Kaki

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SAROLANGUN, JAMBI – Timah panas terpaksa bersarang di kedua kaki Zazili (43), warga Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musirawas Utara, Provinsi Sumsel, Sabtu (28/12) pukul 07.30 kemarin. Ini lantaran dia berusaha lari dari sergapan Polisi.

Zazili sendiri merupakan orang yang menemabk Anasri, warga Desa Lubukbedorong, Kecamatan Limun, pada Juli lalu, hingga meninggal dunia. Rupanya selain berusaha lari, Zazili juga memberikan perlawanan ke Polisi berupa tembakan senpi rakitan jenis revolver.

Sontak saja, Tim Opsnal Satreskrim Polres Sarolangun tak tinggal diam, dan segera melumpuhkannya. Total ada empat peluru yang bersarang di kaki Zazili. Ia pun terjatuh dan segera diamankan.

Penangkapan Zazili ini dikatakan Kasat Reskrim Polres Sarolangun, AKP Rendi Reinaldy berawal saat pihaknya menerima inforamsi, bahwa tersangka Zazili masih berkeliaran di Sarolangun-Muratara.

Hanya saja memang, saat beberapa kali akan ditangkap, Zazili selalu lolos dari intaian Polisi. Keberuntungan Zazili pun habis. Kemarin keberadaannya di Desa Lesungbatu, Kecamatan Rawas Ulu, Sumsel terendus Polisi dan segera memburunya.

Rupanya, dalam perjalanan, Polisi berpas-pasan dengan tersangka Zazili di jalan saat ia hendak keluar desa. Polisi yang menyadari itu, lantas berusaha mencegatnya. Sayang, Zazili langsung mengeluarkan senpi yang dibawanya dan menembaki Polisi.

“Tindakan tegas terukur terpaksa kita ambil dengan cara melumpuhkan tersangka. Setelah tersungkur, yang bersangkutan kita amankan dan bawa ke rumah sakit,” kata dia. Saat ini, pihaknya masih memeriksa secara intensif terhadap tersangka Zazili.

Diberitakan sebelumnya, kejadian penembakan ini terjadi di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Dari hasil visum dikatakan Kapolres Sarolangun, AKBP Sugeng Wahyudiono, Anasri meninggal dunia lantaran luka tembak. Informasinya senjata yang digunakan merupakan senjata laras panjang (kecepek,red).

"Sementara kita masih dalami apa motifnya. Senjata yang digunakan juga belum kita dapatkan," terangnya.

Diakuinya, personelnya cukup kesulitan untuk menggali informasi. Pasalnya sejumlah saksi tidak mau berbicara banyak terkait insiden tersebut. Selain itu, informasi yang didapat, pelaku dan korban adalah rekan kerja dan saling kenal. (bam/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: