Dua Rumah Warga Amblas

Dua Rumah Warga Amblas

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK - Abrasi menjadi salah satu momok yang kerap menghantui masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah dibantaran sungai atau laut di Kabupaten Tanjab Timur. Mendekati akhir tahun 2020, dua rumah warga di Parit 6, Dusun Jaya Abadi, Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, amblas karena longsor hingga tenggelam ke sungai.

Dua rumah warga yang berada tepat di pinggiran aliran sungai tersebut, terbawa longsor akibat curah hujan yang tinggi pada waktu itu. Kejadian seperti ini memang sudah kerap terjadi di Kecamatan Mendahara, terlebih disaat memasuki musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.

Pada tahun sebelumnya juga sudah ada kejadian serupa. Hal ini kerap terjadi karena geografis desa tersebut yang berada dekat pinggiran sungai.

Ali Fahruddin, Kepala Bappeda Tanjab Timur, mengatakan, secara fakta di lapangan, abrasi banyak terjadi di Kabupaten Tanjab Timur. Terutama di wilayah sepanjang bantaran sungai atau laut. Salah satu wilayah yang sangat terdampak yaitu Kecamatan Sadu.

Tradisi masyarakat Tanjab Timur ini sendiri banyak yang tinggal di pesisir. Pemukiman masyarakat sudah sangat dekat dengan pantai yang terkena abrasi tersebut. "Memang ini menjadi penting untuk segera kita tangani bersama. Kewenangan pantai ini tidak ada di kabupaten, jadi permasalahan ini sudah disampaikan Pemkab Tanjab Timur kepada Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat, agar segera mendapat respon untuk penanganan permasalahan abrasi ini," jelas Ali.

Camat Sadu, Frans Aprianto, mengatakan, hampir di seluruh wilayah Kecamatan Sadu, terancam abrasi. Mengingat kecamatan Sadu dikelilingi lautan serta banyak sungai yang terbentang di tengah kecamatan ini.

"Hampir setiap desa di kecamatan kami yang rawan terjadi abrasi sebagian wilayah sudah terjadi abrasi. Yang agak parah itu di Desa Sungaijambat, Desa Airhitam Laut, Desa Sungaicemarah dan Desa Sungaisayang," ucapnya.

Sebagian masyarakat ada yang meninggalkan lokasi kediaman karena rawan terjadi abrasi, ke lokasi yang lebih aman. "Tetapi ada juga masyarakat yang masih bertahan tinggal di lokasi semula dengan berbagai alasan," katanya.

Sementara, Indra Gunawan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tanjab Timur, menjelaskan, ada tiga kecamatan yang paling rawan terjadi abrasi, yakni Kecamatan Mendahara, Muarasabak Timur dan Kecamatan Sadu. "Untuk itu, kami rutin melaksanakan pengawasan dan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang ada di kecamatan tersebut untuk update kondisi yang terjadi di wilayah mereka," pungkasnya. (pan/ira)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: