JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Invasi yang dilakukan Rusia terhadap negaranya, tak membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, gentar. Dia bersikeras untuk tetap bertahan di Kiev.
Bahkan Volodymyr Zelenskiy menegaskan, dia sudah menjadi target nomor satu oleh Rusia. "Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu," kata Zelenskiy, dikutip dari fin.co.id.
Volodymyr Zelenskiy mengatakan, setelah dirinya, baru lah keluarganya yang menjadi target nomor dua. Untuk menghancurkan negaranya, kata dia, maka Rusia ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan melibas kepala Negara.
Saat ini, Rusia memang terus melancarkan invasi lewat berbagai cara. Dari darat, udara dan laut. Ini menyusul pernyataan perang dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
BACA JUGA:
- Konflik Rusia vs Ukraina, Indonesia Beri Peringatan
- UEFA Segera Pindahkan Venue Final Liga Champions dari Rusia
Diperkirakan sekitar 100.000 orang menyelamatkan diri ketika ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar di Ukraina.
Amerika Serikat pun bereaksi. Pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia bermaksud merebut Kiev dan menggulingkan pemerintah, yang menurut Putin sebagai boneka AS.
Putin mengatakan Rusia melakukan "operasi militer khusus", untuk menghentikan genosida pemerintah Ukraina terhadap rakyatnya sendiri.
Dia juga mengatakan Ukraina merupakan negara yang tidak sah, karena secara historis tanahnya adalah milik Rusia.
BACA JUGA:
- Tangkis Agresi Rusia, Presiden Ukraina Minta Bantuan ke Pemimpin Dunia
- Ukraina vs Rusia, Andriy Shevcenko Tulis Kalimat Penyemangat
Di sisi lain, pasukan Ukraina pada Jumat dini hari 25 Februari 2022, telah menembak jatuh pesawat musuh di atas Kiev.
Kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Anton Herashchenko, pesawat itu lalu menimpa bangunan tempat tinggal dan menimbulkan kebakaran.
Belum ada kejelasan apakah pesawat itu berawak. Herashchenko menulis di Telegram bahwa sebuah bangunan tempat tinggal sembilan lantai terbakar.
Sebelumnya, serangkaian letusan terdengar di Kiev. Herashchenko mengatakan suara itu berasal dari sistem pertahanan udara yang menembaki pesawat itu.
Rusia melancarkan invasi besar-besaran di Ukraina pada Kamis dan Kiev telah melaporkan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. (*)