JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SUNGAIPENUH, JAMBI- Hutan produksi yang berada dikawasan Renah Kayu Embun, kini menjadi lokasi tempat pembuangan sampah. Hal ini membuat pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi unit I Kerinci, angkat bicara. Pasalnya hutan produksi di RKE, yang dijadikan lokasi TPA tanpa izin.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit I Kerinci dan Sungaipenuh, Neneng Susanti, mengatakan, hutan produksi tidak boleh digunakan untuk lokasi pembuangan sampah, kecuali ada izin.
Baca Juga: 8 Kasus HIV/AIDS Baru, Dinkes Himbau Warga Periksa Jika Ada Tanda-tanda
"Benar tempat pembuangan sampah di Renah Kayu Embun masuk dalam kawasan hutan produksi, dan Pemkot belum mengantongi izin," jelasnya.
Neneng mengatakan, pihaknya sudah menyurati Pemkot Sungaipenuh, untuk mengentikan aktivitas pembuangan sampah di kawasan RKE tersebut.
"Kami sudah menyurati Pemkot Sungaipenuh pada 5 Oktober 2021,. Setelah itu kita juga mengirim surat kepada wali kota, untuk audiensi. Namun tidak mendapat balasan jadwal audiensi," katanya.
Lanjutnya, pihaknya akan akan mendatangi langsung kantor wali kota dalam waktu dekat in.
Sementara itu, Hairul, Kepala DLH mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya terkait masalah sampah ini. Mulai dari rencana pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), hingga TPA regional bersama Kabupaten Kerinci.
"Upaya itu sudah kita jalani. Pekerjaan kita melekat, dan melanjutkan dari yang sebelumnya. Kalau TPA regional sedang proses di Pemprov Jambi, bersama Pemkab Kerinci dan Pemkot Sungaipenuh," ungkapnya.
Mengenai pemindahan TPA, lanjut dia, tetap akan dicari dimana lokasi baru. Namun, lokasi akan ditentukan oleh Dinas PU. Sementara situasi saat ini, dia menilai kental nuansa politik.
"DLH ini sifatnya teknis, kalau lokasi itu PU yang menentukan. Produk sampah ini serba salah, tidak dibuang bagaimana, dibuang juga jadi masalah, apalagi," tandasnya. (sap/enn)