Koja Trans Bangkrut!

Jumat 03-09-2021,10:30 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Isu pailit atau bangkrutnya perusahaan yang mengelola Capsule Bus Koja Trans kota Jambi, benar adanya. Apalagi, sejak Covid-19 muncul tahun lalu, bus dengan kombinasi warna kuning biru ini sudah jarang mengaspal di Kota Jambi.

Apalagi penelusuran Jambi Independent, pada salah satu konten akun youtube MAS BANS. Ada yang menarik perhatian pada konten berjudul “SEGINI BIAYA BIKIN MOTORHOME MEWAH YANG MURAH, BIAYANYA LEBIH MURAH DARI AVANZA #CAMPERVAN INDONESIA”.

Dalam konten itu tampak, bus menyerupai Bus Koja Trans dirombak sedimikian rupa. Ini terlihat pada menit ke 9.07 hingga 10.00, pada bus tersebut terlihat ada logo Pemkot Jambi. Video ini mendapatkan  794 like, 57.508 tayangan dan diposting sejak 23 Agustus lalu.

Kabar ini turut dibenarkan Kadishub Kota Jambi, Saleh Ridha. Kata dia, Trans Koja memang sudah lama menghadapi kondisi sulit. Mereka sudah tidak beroperasional sejak awal pandemi covid-19 melanda Kota Jambi.

"Ada beberapa hal yang menjadi masalah, termasuk di dalam perusahaan itu sendiri," ungkap Saleh, kemarin (2/9). Lanjutnya, perusahaan Trans Koja sudah menyampaikan laporan pada pihaknya dan juga sudah menarik unit kendaraan.

"Kita sudah komunikasikan juga ke depan prosesnya seperti apa. Setelah kondisi normal dari pandemi, kita bisa memulai untuk bagaimana Trans Koja ini bisa kembali beroperasi," imbuhnya.

"Kondisi sekarang memang sulit. Bisa juga disebut pailit. Intinya bis tayo itu tidak operasional di kota lagi, mereka sudah menarik unitnya," tambahnya. Jika pandemi sudah pulih dan kondisi negri kembali normal sebut Saleh, maka pihaknya akan mengundang kembali pihak pengusaha Trans Koja untuk membicarakan hal tersebut.

Dengan tidak beroperasinya lagi bus Trans Koja tersebut, Saleh mengaku kerugian dari Pemkot Jambi yakni, tidak tercapainya cita-cita untuk memperbaiki transportasi kota. "Ini awalnya memang cita-cita kita untuk memperbaiki transportasi. Apalagi saat ini tengah digarap BUMD siginjai sakti yang juga nanti menaungi transportasi," tukasnya.

Menyikpai itu, anggota Komisi III DPRD Kota Jambi Junedi Singarimbun mengatakan, pihaknya selaku DPRD sangat menyayangkan hal tersebut. "Trans Koja ini sudah dibuat sedemikian rupa dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, namun tidak bisa bertahan," katanya.

Artinya sebut Junedi, masyarakat Kota Jambi tidak bisa berharap lagi transportasi massal umum yang baik bisa berkembang di kota. “Ini jadi preseden buruk bagi kita," katanya. "Apa yang salah, apa dari sisi masyarakat atau kebijakan pemerintah. Tentu ini harus dipertanyakan," tambahnya.

Diungkapkan Junedi, kebijakan yang dibuat pemerintah untuk trans koja menjadi pilihan angkutan umum masyarakat ternyata tidak berhasil dan gagal. "Untuk mengurai kemacetan dan memperbaiki transportasi umum tidak mungkin lagi bisa. Karena ini sudah menjadi preseden buruk," pungkasnya.

Sementara itu, saat Jambi Independent berusaha menghubungi sejumlah pihak Koja Trans maupun MIS Group yang menaungi perusahaan ini, mereka mengaku tidak bekerja lagi di sana. “Maaf, saya sudah lama tida di sana lagi,” singkat salah satu pihak eks Koja Trans. (zen)

Tags :
Kategori :

Terkait