Menko Airlanga ajak Masyarakat RI Tetap Waspada, untuk Keluar dari Pandemi ke Endemi

Selasa 21-09-2021,10:30 WIB

Tingkat Kesembuhan atau Recovery Rate (RR) secara nasional adalah 95,19%, lebih baik dari RR Global yang tercatat sebesar 89,79%, sementara RR di Jawa-Bali sebesar 95,69% dan Luar Jawa-Bali sebesar 94,17%. Sedangkan Tingkat Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) Nasional sebesar 3,35%, masih lebih tinggi dari CFR Global yang tercatat sebesar 2,05%, sementara CFR Jawa-Bali sebesar 3,49% dan Luar Jawa-Bali sebesar 3,07%.

Di sisi lain, Menko Airlangga juga memaparkan rencana Pemerintah supaya Indonesia dapat masuk masa transisi dari pandemi menjadi endemi. Dari sisi hulu yaitu dengan mengintensifkan vaksinasi pada bulan ini sampai Oktober 2021 menjadi sebanyak 2,5 juta suntikan per hari, mendisiplinkan 3M, mengakselerasi testing dan tracing, serta mengintensifkan screening PeduliLindungi, dan rumah masyarakat juga harus memiliki ventilasi yang baik. Sebaliknya, di sisi hilir dilakukan peningkatan kapasitas Rumah Sakit, menyediakan tenaga kesehatan yang cukup, dan mengamankan ketersediaan oksigen dan obat-obatan.

“Untuk bisa masuk kondisi transisi dari pandemi ke endemi, maka prasyarat yang sudah harus dipenuhi yaitu Fatality Rate ± 2% setara rata-rata global, Kasus Aktif ≤100 ribu, Positivity Rate ≤5%, Kasus Baru ≤5,000, dan BOR ≤40%,” jelas Menko Airlangga.

Update Capaian Program PEN

Realisasi Anggaran PEN 2021 s.d. 17 September 2021 telah mencapai Rp395,92 triliun atau 53,2% dari pagu sebesar Rp744,77 triliun. Masih sama seperti sebelumnya, progres realisasi signifikan terjadi pada klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) dan Kesehatan. Berdasarkan data KPC-PEN, berikut ini realisasi anggara Program PEN sampai akhir Kuartal 2-2021, yakni:

Klaster Kesehatan terealisasi Rp97,28 triliun atau 45,3% dari pagu Rp214,96 triliun;

Klaster Perlinsos terealisasi Rp112,87 triliun atau 60,5% dari pagu Rp186,64 triliun;

Klaster Program Prioritas terealisasi Rp59,51 triliun atau 50,5% dari pagu Rp117,94 triliun;

Klaster Dukungan UMKM & Korporasi terealisasi Rp68,35 triliun atau 42,1% dari pagu Rp162,4 triliun; dan

Klaster Insentif Usaha terealisasi Rp57,92 triliun atau 92,2% dari pagu Rp62,83 triliun.

Kemudian, untuk batch 20 Kartu Prakerja, tercatat pendaftar sebanyak 4,9 juta dan yang eligible adalah 2,8 juta, sedangkan yang berhasil menjadi penerima sebanyak 800 ribu. Sepanjang 2021, batch 12 sampai 20 penerimanya adalah 5,2 juta, telah menyelesaikan pelatihan 4 juta, dan telah mendapatkan insentif 3,8 juta penerima. Insentif yang sudah disalurkan sebesar Rp7,3 triliun. Saat ini, sedang proses pendaftaran batch 21 untuk 754 ribu peserta.

Mengenai Bantuan Subsidi Upah/BSU (per 17 September 2021), proses DIPA-nya Rp8,80 triliun sudah selesai, dan telah dicairkan kepada 4,61 juta pekerja @Rp1 juta per orang. Banpres Produktif Usaha Mikro/BPUM (per 17 Sep 2021) sudah terealisasi Rp15,25 triliun, atau 99,30% dari total anggaran Rp15,36 triliun, untuk 12,71 juta pelaku usaha mikro.

Menko Airlangga memberikan catatan lain tentang event-event nasional dan internasional yang akan diselenggarakan, perlu mendapatkan perhatian agar tidak menjadi klaster baru. Yaitu PON XX Papua, dimana telah tercapai jumlah vaksinasi di Kab/Kota Penyelenggara PON (Kab. Jayapura, Kab. Keerom, Kab. Merauke, Kab. Mimika, Kota Jayapura) adalah Dosis-1 (56%), dan Dosis-2 (35%).

Lalu, World Superbike Mandalika yang akan diadakan di Mandalika Pulau Lombok (5 Kab/Kota Aglomerasi) pada November 2021, dan target vaksinasinya baru mencapai Dosis 1 (33,27%) dan Dosis 2 (16,74%).

“Presiden minta pencapaian vaksinasi (di Lombok) diakselerasi, dan pada Oktober 2021 sudah dipastikan juga jumlah penontonnya yang bisa hadir. Sedangkan, untuk Liga 1 dan 2 Sepakbola dilaksanakan tanpa penonton,” tutupnya.

Turut hadir dalam Konferensi Pers tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait