JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA - Seorang bocah berusia lima tahun bernama Ryan akhirnya tewas setelah terjebak selama lima hari di dasar di Maroko. Upaya penyelamatannya yang berlangsung dramatis menyita perhatian publik dunia.
Dikutip dari RMOL, Ryan jatuh ke dasar sumur sedalam 32 meter itu pada Selasa sore (1/2) lalu. Sejak saat itu, upaya penyelamatan dilakukan dan mendapat perhatian global serta memicu curahan simpati online, dengan tagar bahasa Arab #SaveRayan menjadi trending.
Upaya tersebut berujung tragis karena Ryan berhasil diangkat dari dasar sumur dalam kondisi meninggal dunia.
Sepanjang operasi untuk mengeluarkannya dari dasar lubang sumur, pihak berwenang telah memperingatkan bahwa mereka tidak tahu apakah dia masih hidup.
Kru penyelamat pun menggunakan alat berat untuk menggali tanah merah di sekitarnya hingga ke tingkat di mana bocah itu terperangkap.
Mereka pun lalu membuat terowongan horizontal untuk menjangkaunya dari samping.
Ironisnya, setelah serangkaian upaya tersebut, nyawa Ryan pun tidak bisa diselamatkan.
Kematian Ryan mengundang simpati banyak pihak, tidak terkecuali pemimpin negara.
"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," demikian pernyataan dari pihak istana Maroko pada akhir pekan ini (Minggu, 6/2).
Hal senada juga disampaikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Saya ingin mengatakan kepada keluarga Ryan kecil dan kepada orang-orang Maroko bahwa kami berbagi rasa sakit Anda," kata Macron di Facebook, sebagaimana dikabarkan AFP.(radartegal.com)