Waspada Ancaman Inflasi Tinggi, INDEF Ingatkan Masyarakat

Senin 18-04-2022,11:20 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat Indonesia harus bersiap-siap menghadapi ancaman inflasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia yang dipicu oleh kenaikan harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi. Sehingga memperbesar resiko terjadinya inflasi yang semakin tinggi.

Disampaikan Kepala Center of Digital Economy and SME’s INDEF Eisha M Rachbini ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi yang harus semakin di waspadai oleh masyarakat. Salah satu faktor utamanya adalah kenaikan harga bahan pokok dapat memperbesar risiko tekanan inflasi.

"Kenaikan harga bahan pokok menyebabkan inflasi yang semakin tinggi. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian kita semua," ujarnya.

Menurut Eisha, kenaikan harga bahan pokok tersebut disebabkan oleh dua hal. Pertama, bermula dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan perubahan di banyak sektor seperti sektor kesehatan,pendidikan dan juga sektor ekonomi.

Baca Juga: Dirlantas: Jalan Khusus Batu Bara Kewajiban Perusahaan, Bukan Pemerintah!

Baca Juga: Jelang Lebaran, BPOM Jambi Cek Produk Kadaluarsa di Sejumlah Mall

"Ini memberikan dampak negatif terhadap semua bidang. Termasuk perekonomian,dimana semua aktivitas ekonomi dan sosial terhenti," ujarnya. 

Faktor kedua yang menjadi penyebab naiknya harga karna terjadi disrupsi supply chain, di mana selama pandemi terjadi layoff shipping firm yang mengganggu distribusi barang di seluruh dunia. 

"Akibatnya, suplai terhambat dan tidak memenuhi permintaan pasar barang dan jasa yang mulai berangsur pulih," jelasnya.

Ditambah lagi saat ini terjadi perang Rusia dan Ukraina yang mendorong kenaikan harga minyak dunia di atas USD 100 per barel. Begitu juga harga komoditas yang lain seperti CPO, batubara, nikel, dan kakao.

Baca Juga: Kasus Perdagangan Emas Ilegal, 5 Ditangkap, 2 Orang Lagi Masih DPO

Baca Juga: Kasus Perdagangan Emas Ilegal, 5 Ditangkap, 2 Orang Lagi Masih DPO

Lebih lanjut, Eisha mengatakan jika inflasi tinggi di tengah masa pemulihan saat ini, akan berdampak terhadap daya beli masyarakat.

"Masyarakat memilih untuk menghemat, yang artinya penghematan tersebut dapat berdampak terhadap konsumsi secara keseluruhan," kata dia. Kemudian, dari sisi dunia usaha, sektor industri dan bisnis, inflasi yang tinggi akan berdampak pada harga bahan baku.

"Beban harga produksi pada industri menjadi meningkat. Listrik, LPG, BBM. Cost structure yang meningkat dengan demikian akan menyebabkan harga produk akhir juga meningkat," ujar dia.

Eisha menyarankan agar pemerintah memperhatikan bantalan sosial kepada masyarakat kurang mampu, khususnya ketika terjadi shock harga-harga. (viz)

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul Harga Bahan Pokok Naik, INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi Tinggi

Tags :
Kategori :

Terkait