MUARASABAK,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Masyarakat di Kecamatan Geragai, khususnya Kelompok Tani Suka Maju yang berlokasi di Desa Kota Baru dan sekitarnya mendapat pemahaman terkait pengelolaan sampah yang digelar SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd melalui kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik dengan metode bio konversi larva Black Soldier Fly (BSF), Rabu 26 November 2025 pagi.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata dari salah satu kepedulian dan komitmen SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd dalam bidang lingkungan hidup, untuk menjaga lingkungan sekitar dan mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan.
Kegiatan yang berlokasi di Taman Ekologi Gerbang Lestari, Desa Kota Baru ini turut dihadiri oleh CSR & Comdev Supervisor PetroChina International Jabung Ltd Ahmad Ramadlan, Camat Geragai Iduar Aidi, S.K.M., Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjab Timur Drs. M. Eduard, Kepala DPM-PTSP Tanjab Timur Rina Mariana, S.Kom., perwakilan Dinas Tanaman Panganan dan Holtikultura serta Bappeda Tanjab Timur, Kades Kota Baru, Vendor Magobox beserta tim dan juga tamu undangan lainnya.
Dalam wawancaranya usai kegiatan ini, CSR & Comdev Supervisor PetroChina International Jabung Ltd, Ahmad Ramadlan menyampaikan, pihaknya sangat berharap agar kelompok tani di Taman Ekologi Gerbang Lestari ini bisa membudidayakan Maggot yang merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam secara maksimal yang nantinya dapat berkelanjutan, sukses, menghasilkan nilai ekonomis serta dapat mengurangi sampah yang ada disekitarnya sebagai pangan Maggot yang selanjutnya bisa dijadikan pupuk alami.
Maggot sering digunakan sebagai solusi pengurai sampah organik dan sebagai sumber protein bergizi tinggi untuk pakan ternak seperti ikan dan unggas.
Maggot memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat dibudidayakan dengan mudah memanfaatkan limbah organik.
"Jika program ini sukses, artinya apa yang telah kami perbuat, kolaborasi bersama Dinas Lingkungan Hidup dapat berhasil dan berjalan sehingga memberikan nilai ekonomis. Jika nantinya program ini sukses, selanjutnya kita bisa laksanakan hal serupa di lokasi lainnya," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, jika dilihat, kelompok tani yang ada di Taman Ekologi Gerbang Lestari selama ini telah beberapa kali melakukan beberapa program SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd dan semuanya itu dilakukan dengan baik dan berhasil.
BACA JUGA:Respons Cepat, Menkomdigi Tekan Operator Percepat Perbaikan BTS di Daerah Bencana
"Kami berharap, program pengolahan sampah organik dengan metode bio konversi larva Black Soldier Fly (BSF) di Taman Ekologi Gerbang Lestari ini bisa berhasil. Sebelumnya program di Taman Ekologi Gerbang Lestari ini seperti pengelolaan pupuk kompos dan budidaya sapi sudah berhasil dilakukan," jelasnya.
Ahmad Ramadlan juga mengatakan, Taman Ekologi Gerbang Lestari ini sudah menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Oleh karena itu, nantinya pihak SKK Migas-PetroChina International Jabung Ltd juga akan mendorong dan mencari akses untuk memasarkan apa yang telah di hasilkan oleh kelompok tani di Taman Ekologi Gerbang Lestari ini, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada di lingkup Pemkab Tanjab Timur.
"Untuk program budidaya Maggot dan pengelolaan sampah di Taman Ekologi Gerbang Lestari ini, kami memberikan rumah tempat budidaya Maggot, peralatan, pelatihan termasuk juga sosialisasi ini. Selain itu untuk pemasaran, kami juga telah berkoordinasi dengan Bapedda dan DPM-PTSP yang tergabung dalam forum CSR, agar bisa diintegrasikan dengan yang lain," ucapnya.
Sementara itu, Kepada Dinas Lingkungan Hidup Tanjab Timur, Drs. M. Eduard, dalam wawancaranya menuturkan, program ini merupakan salah satu bentuk luar biasa dari PetroChina dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjab Timur, mengingat hari ini persoalan sampah di kabupaten ini butuh penanganan yang sangat serius.
"Kami tentunya sangat berterima kasih kepada pihak SKK Migas-PetroChina, atas supportnya yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan timbunan sampah di Kabupaten Tanjab Timur," tuturnya.