BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Hari ini di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi, 6 November 2025
"Rangkaian PMI manufaktur yang buruk dari Asia dan kemudian ISM AS menimbulkan kekhawatiran bagi permintaan minyak. Begitu pula ancaman tarif yang selalu mengganggu pasar," kata analis di PVM Oil Associates, John Evans.
Ia menambahkan, penguatan dolar AS menjadi salah satu faktor yang menekan harga minyak saat ini. "Kami mengantisipasi tekanan harga akan berlanjut dalam waktu dekat," ujarnya.
Sementara itu, analis DBS Bank, Suvro Sarkar, menilai keputusan OPEC+ untuk menahan kenaikan produksi pada kuartal pertama 2026 mencerminkan perubahan sikap hati-hati terhadap risiko kelebihan pasokan.
"(Pasar) mungkin melihat ini sebagai tanda pertama pengakuan potensi kelebihan pasokan dari OPEC+, yang sejauh ini tetap sangat optimis terhadap tren permintaan," katanya.