KAI Uji Coba Kereta Petani dan Pedagang di Banten, Dorong Distribusi Hasil Pertanian

Rabu 05-11-2025,07:00 WIB
Reporter : widya
Editor : widya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, KAI Commuter, akan memulai uji coba operasi Kereta Petani dan Pedagang di lintas Rangkasbitung Line pada November 2025.

Program berbasis rel ini dirancang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal, terutama di wilayah Banten, yang selama ini masih menghadapi kendala dalam transportasi hasil panen.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa layanan ini merupakan bagian dari komitmen KAI menghadirkan transportasi publik yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

BACA JUGA:Prabowo Instruksikan KAI Perbaiki Layanan dan Tambah Gerbong KRL Jabodetabek

"Tahap awal pengoperasian akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan pola layanan yang memungkinkan bongkar muat hasil pertanian di sejumlah stasiun," ujar Anne dalam keterangannya, Selasa 4 November 2025.

Kereta Petani dan Pedagang pertama kali diperkenalkan pada 15 Agustus 2025 dan telah menjalani uji lintas perdana untuk memastikan keselamatan serta kelayakan operasional.

"Inovasi ini menjadi bukti kemampuan KAI menghadirkan transportasi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat," tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten 2023, terdapat lebih dari 609 ribu unit usaha pertanian perorangan di provinsi tersebut. Namun, sebagian petani masih kesulitan menyalurkan hasil panen ke pasar, yang berdampak pada penurunan nilai jual produk.

BACA JUGA:Hadir dengan Penyegaran Terbaru, New Honda Genio Makin Bergaya Retro dan Fashionable

"Kehadiran Kereta Petani dan Pedagang diharapkan menjadi solusi mempercepat mobilitas hasil pertanian dan produk UMKM secara aman dan efisien," jelas Anne.

Hasil survei terhadap pengguna Commuter Line Merak menunjukkan 81,23 persen penumpang yang berprofesi sebagai petani dan pedagang mendukung hadirnya layanan ini. Sementara itu, 6,94 persen pengguna dari Serang mengusulkan jadwal keberangkatan pagi antara pukul 07.00-08.00 agar sesuai dengan jam pasar tradisional.

Anne menegaskan bahwa aspek keselamatan dan kenyamanan menjadi prioritas utama dalam uji coba ini. KAI Commuter juga terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk memastikan kesiapan teknis dan operasional.

BACA JUGA:Mengenal Desa Nunuk Baru di Majalengka, Reforma Agraria Jadi Akhir Perjuangan Menjaga Warisan Leluhur

Kereta ini akan menggunakan jadwal eksisting Commuter Line Merak, dengan beberapa pemberhentian tambahan di stasiun tertentu. Hingga September 2025, jumlah pengguna Commuter Line di lintas tersebut mencapai 56,8 juta pelanggan, meningkat 9,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kereta Petani merupakan hasil modifikasi kereta penumpang kelas ekonomi (K3) di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Desainnya dibuat lebih ramah untuk pengangkutan hasil panen dan barang dagangan, dengan sejumlah penyesuaian teknis, antara lain:

Kategori :