Viral Video Hardik Tukang Bangunan, Fahrudin Dicopot dari Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh

Rabu 22-10-2025,12:26 WIB
Reporter : Safrial
Editor : Risza S Bassar

SUNGAI PENUH, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Usai viral videonya membentak tukang bangunan dengan kata-kata tak pantas, jabatan Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh yang dijabat oleh Fahruddin akhirnya dicopot oleh DPD Partai Golkar Kota Sungai Penuh.

Tindakkan tegas diambil oleh DPD Golkar Kota Sungai Penuh, terhadap kadernya Fahruddin, buntut dari video viral yang menampilkan ucapannya bernada kasar kepada para tukang bangunan saat pembongkaran Pasar Beringin Jaya pada 15 Oktober 2025 lalu.

Ketua DPD Golkar Kota Sungai Penuh, Fikar Azami, memastikan bahwa partai telah menjatuhkan Surat Peringatan Kedua (SP2) sekaligus mencopot Fahruddin dari jabatannya sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh.

Kata Fikar, Mulai hari Selasa 21 Oktober 2025, partai sudah memberikan surat peringatan ke-2 kepada Fahruddin karena melanggar kode etik dan peraturan organisasi.

BACA JUGA:Waduh! Viral Video Oknum Anggota DPRD Kota Sungai Penuh Sebut Kata-kata Kasar ke Tukang Bangunan

"Saya juga sudah menginstruksikan Fraksi Golkar agar mencopot yang bersangkutan dari jabatan Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh, dan itu sudah dilakukan per hari ini,” tegasnya

Langkah ini menunjukkan sikap tegas Golkar dalam menegakkan disiplin dan menjaga marwah partai di tengah sorotan publik. “Kami tidak mentolerir tindakan yang bisa mencoreng citra partai maupun lembaga legislatif,” tambah Fikar.

Saat ditanya mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh, Fikar mengatakan terkait itu nanti berproses di DPRD Kota Sungai Penuh.

Kasus Fahruddin sebelumnya menjadi perhatian publik setelah potongan video dirinya tersebar luas di media sosial.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp177 Ribu, Jadi Rp2,3 Juta

Dalam video itu, Fahruddin terdengar melontarkan kata-kata tidak pantas kepada pekerja proyek pembongkaran pasar.

Meski belakangan ia telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, partai tetap menilai tindakan tersebut tidak sejalan dengan etika politik yang harus dijaga seorang wakil rakyat.

Langkah cepat DPD Golkar ini mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan yang menilai partai harus menjadi contoh dalam menegakkan kedisiplinan dan menjaga perilaku kadernya di ruang publik.

Kategori :