JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Buah pisang dikenal sebagai salah satu makanan bergizi yang murah dan mudah ditemukan, namun di balik kesederhanaannya, pisang menyimpan manfaat besar bagi kesehatan.
Sebuah penelitian internasional mengungkap bahwa konsumsi pisang secara rutin dapat membantu mencegah kanker, berkat kandungan pati resistan di dalamnya.
Zat ini terbukti mampu menurunkan risiko beberapa jenis kanker hingga lebih dari 50 persen.
BACA JUGA:KKB Lepas Tembakan ke Rombongan Kapolda Papua Tengah, Kasat Narkoba Terkena Peluru
Penelitian tersebut dilakukan selama dua dekade oleh tim ilmuwan dari Universitas Leeds dan Universitas Newcastle di Inggris.
Hasil temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Cancer Prevention Research dan merupakan bagian dari studi besar bernama CAPP2.
Uji coba ini melibatkan hampir 1.000 peserta dari berbagai negara yang memiliki sindrom Lynch, yaitu kondisi genetik yang membuat seseorang lebih rentan terhadap kanker.
BACA JUGA:FIG Dukung Keputusan Indonesia Tolak Visa Atlet Israel demi Keamanan di Kejuaraan Dunia Senam 2025
Peneliti menemukan bahwa konsumsi pati resistan secara rutin selama dua tahun tidak berpengaruh signifikan terhadap kanker usus, namun mampu mengurangi risiko kanker di organ lain, seperti lambung, pankreas, saluran empedu, dan duodenum, hingga lebih dari setengahnya.
Efek perlindungan ini bahkan bertahan hingga 10 tahun setelah peserta berhenti mengonsumsi suplemen tersebut.
Pati resistan dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bahan makanan, seperti pisang mentah, oat, nasi, sereal, kacang polong, dan buncis.
BACA JUGA:Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun pada Sabtu, 19 Oktober 2025
Zat ini bekerja dengan cara memberi nutrisi bagi bakteri baik di usus besar, serta membantu menurunkan kadar asam empedu yang berpotensi merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Profesor John Mathers, ahli nutrisi manusia dari Universitas Newcastle, menjelaskan bahwa dosis pati resistan yang digunakan dalam penelitian ini setara dengan mengonsumsi satu buah pisang setiap hari.
Namun, efek terbaik diperoleh dari pisang yang belum terlalu matang, karena kandungan patinya masih tinggi.