"Proses penyelesaian kajian pemilihan trase, dan kajian kelayakan itu sudah dilakukan di kuartal satu 2025 ada konsultan dari Bappenas," terang Dedi.
Ia menambahkan, pembebasan lahan direncanakan pada 2027-2029, sedangkan tahap konstruksi dimulai 2028-2029.
BACA JUGA:Tonggak Sejarah Pordasi Berkuda Memanah di Tanah Betuah
"Artinya nanti di 2029 BIUTR ini sudah beroperasi, karena ini cukup panjang," tegasnya.
Getaci: Jalan Tol Selatan Pertama di Pulau Jawa
Tol Gedebage Tasikmalaya Cilacap (Getaci) sejatinya sudah melalui proses lelang sejak 2020, tetapi baru bisa kembali dimasukkan ke dalam daftar KPBU pada 2026.
Jalan tol sepanjang 206 kilometer ini akan menjadi tol pertama yang membentang di wilayah selatan Jawa Barat sekaligus Pulau Jawa.
"Tingkat peminatnya masih cukup tinggi, karena ini kan jalur tol selatan pertama," ujar Dedi.
Pembangunan Getaci akan terbagi ke dalam empat seksi: Gedebage-Garut Utara, Garut Utara Tasikmalaya, Tasikmalaya Patimuan, dan Patimuan Cilacap. Estimasi investasinya diperkirakan mencapai Rp37,4 triliun.
BACA JUGA:Tol Betung-Tempino-Jambi Diperkirakan Berbayar Mulai Akhir Tahun
Tahap pertama pembebasan lahan dilakukan pada 2021-2022, sedangkan tahap kedua dijadwalkan pada 2026-2027.
"Konstruksinya diselesaikan 2029. Artinya, nanti operasionalnya di Juli 2029 sesuai dengan target awal," jelasnya.
Tol Akses Patimban: Progres Hampir 80 Persen
Berbeda dengan BIUTR dan Getaci, pembangunan Tol Akses Patimban sudah menunjukkan capaian signifikan. Dari total lima paket pekerjaan, empat paket di antaranya telah berjalan dengan penyelesaian mencapai 80 persen. Sementara itu, satu paket terakhir baru akan dimulai pada tahun depan.
"Panjang totalnya ada di 37,7 km, kemudian masih dalam proses pengadaan lahan juga, ini investasinya kurang lebih sekitar Rp8,9 triliun," kata Dedi.
Dari jumlah itu, sekitar Rp3,8 triliun sudah dialokasikan untuk pengadaan lahan dan konstruksi. Jika selesai, jalan tol ini akan menghubungkan Tol Cipali dengan Pelabuhan Patimban secara langsung.