Keterampilan sosial sering diremehkan, padahal ini salah satu fondasi anak mandiri. Anak yang bisa berinteraksi dengan baik akan lebih mudah menghadapi berbagai situasi. Mereka bisa membangun hubungan, menyelesaikan konflik, dan bekerja sama dengan orang lain.
Kamu bisa mulai mengajarkannya lewat permainan kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, atau sekadar mengajak mereka berbicara dengan orang baru. Dorong anak untuk menyapa, bertanya, atau berterima kasih. Jangan lupa ajarkan empati, karena memahami perasaan orang lain adalah kunci interaksi yang sehat.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! Ini Dia Manfaat Rutin Konsumsi Ikan Kembung
Saat keterampilan sosialnya terasah, anak akan percaya diri menghadapi lingkungan baru. Mereka tidak akan takut mengambil peran atau mengemukakan pendapat. Dan inilah salah satu kebiasaan parenting yang memberi efek jangka panjang. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri sekaligus mampu beradaptasi di berbagai situasi.
Anak mandiri bukan berarti anak yang melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan. Mandiri adalah ketika anak mampu mengambil keputusan, menghadapi tantangan, dan bertanggung jawab atas tindakannya.
Jadi, mari mulai membangun kebiasaan positif ini sejak dini. Ingat, prosesnya memang butuh waktu, tapi hasilnya akan sangat berharga. Bayangkan melihat si kecil tumbuh menjadi pribadi yang kuat, percaya diri, dan siap menghadapi dunia. Itu adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa kamu berikan.