Pemprov Jambi Perkuat Gugus Tugas Pengendalian Penyakit Ikan

Senin 25-08-2025,11:05 WIB
Reporter : Jai
Editor : Risza S Bassar

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan terus memperkuat langkah pengendalian penyakit ikan di sektor perikanan budidaya. 

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya, Ahmad Fadlan, menyampaikan bahwa Provinsi Jambi telah memiliki Gugus Tugas Tanggap Darurat Pengendalian Penyakit Ikan yang berperan penting dalam menjaga keberlanjutan usaha budidaya masyarakat.

Ia menjelaskan, gugus tugas ini secara rutin melakukan pemantauan ke lapangan, baik pada unit pembenihan rakyat (UPR) maupun kelompok pembudidaya ikan. 

Adapun, monitoring yang dilakukan meliputi pengecekan kualitas air di lokasi budidaya serta pengambilan sampel ikan yang diduga terserang penyakit. Setiap sampel kemudian diuji di laboratorium untuk memastikan penyebabnya.

BACA JUGA:Makin Dalam! Immanuel Ebenezer Dipecat dari Wamenaker Usai Minta Amnesti ke Prabowo

“Dari hasil laboratorium, baru kita bisa tentukan apakah penyakit yang menyerang disebabkan bakteri, virus, atau faktor lain. Berdasarkan itu pula, kami menyusun rekomendasi penanganan yang selanjutnya diterapkan oleh para pembudidaya ikan,” kata Ahmad Fadlan saat diwawancara.

Menurutnya, penyakit ikan yang dominan menyerang budidaya di Jambi adalah ictaluri dan ektalurik eduarsiela, 2 penyakit bakteri yang biasanya muncul akibat penurunan kualitas air.

Kondisi cuaca ekstrem yang berganti-ganti antara hujan dan panas juga menjadi faktor pemicu meningkatnya risiko penyakit.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan para pembudidaya agar rutin menjaga kualitas air, memberikan vitamin untuk ikan, serta menerapkan manajemen pakan secara disiplin.

BACA JUGA:Teng! Perpani Kota Jambi Buka Pendaftaran Calon Ketum, Ini Dia Syaratnya

“Upaya pencegahan jauh lebih baik. Dengan perawatan yang baik, resiko penyakit bisa ditekan sejak awal,” ujarnya.

Apapun, sejumlah kasus serangan penyakit sempat ditemukan di beberapa lokasi, seperti kolam budidaya patin di Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, dan di wilayah Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.

Namun berkat laporan cepat dari para pembudidaya dan pendampingan penyuluh perikanan, kasus- kasus tersebut dapat segera ditangani.

“Alhamdulillah, kerugian yang ditimbulkan tidak signifikan. Semua bisa ditanggulangi dengan cepat. Tahun 2025 ini bisa kita pastikan usaha perikanan budidaya di Jambi masih dalam kondisi aman,” kata Fadlan.

BACA JUGA:Waduh! Jarak Pandang Hanya 650 Meter, Penerbangan Garuda ke Jakarta dari Bandara Sultan Thaha Jambi Tertunda

Lebih lanjut, gugus tugas tanggap darurat di Jambi juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia. 

Kategori :