JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Perkembangan teknologi otomotif semakin pesat, terutama dengan hadirnya kendaraan ramah lingkungan.
Dua di antaranya yang populer saat ini adalah mobil listrik (EV) dan mobil hybrid (HEV/PHEV). Meski sama-sama disebut sebagai kendaraan ramah lingkungan, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi sumber energi, cara kerja, maupun biaya penggunaan.
1. Sumber Energi Mesin
Mobil listrik sepenuhnya menggunakan baterai sebagai sumber tenaga. Untuk mengisi daya, mobil ini harus di-charge melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau di rumah.
Sementara itu, mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik, sehingga bisa menggunakan bahan bakar sekaligus tenaga baterai, tergantung dengan jenis mobil hybrid yang dimiliki.
BACA JUGA:Punya Bodi Mungil! Ini 8 Mobil Listrik Favorit untuk Aktivitas Harian di Kota
2. Cara Kerja Mesin
Mobil listrik bergerak murni dengan motor listrik, sehingga tidak menghasilkan emisi gas buang.
Sedangkan mobil hybrid menggunakan dua sistem tenaga: mesin bensin untuk perjalanan jarak jauh dan motor listrik untuk efisiensi, terutama saat kecepatan rendah atau di jalanan macet.
3. Jarak Tempuh
Mobil listrik biasanya terbatas oleh kapasitas baterainya. Sekali pengisian penuh, rata-rata hanya bisa menempuh 300–500 km, tergantung tipe dan kapasitas.
Mobil hybrid lebih fleksibel karena masih bisa menggunakan bensin, sehingga jarak tempuhnya jauh lebih panjang tanpa harus khawatir kehabisan daya baterai. M
eskipun menggunakan bensin, mobil hybrid dirancang untuk lebih hemat bahan bakar dibandingkan mobil konvensional karena bantuan motor listrik.
BACA JUGA:Sebaran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di Kota Jambi, Mana yang Fast-Charging?
4. Infrastruktur dan Pengisian Daya