Tak berhenti disitu, dari Desa Bukit Suban, Sarolangun, Bejujung dan Besiar juga menorehkan prestasi membanggakan.
Mereka baru saja lulus Diploma III Agrobisnis Universitas Jambi. Meski awalnya, biaya kuliah membuat mereka ragu, berkat program beasiswa PT SAL menghapus kekhawatiran itu. “Kalau tidak ada bantuan, anak saya mungkin hanya sampai SMA,” ujar Tumenggung Jalu, ayah Bejujung.
Sementara ayah Besiar yakni Tumenggung Grib, memang sejak awal menargetkan pendidikan tinggi untuk anaknya, bersyukurnya semangatnya ditopang selaras dengan program-program pendidikan dari perusahaan.
Program CSR PT SAL sendiri mencakup empat pilar utama: pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi. Untuk pendidikan, PT SAL telah membangun 13 sekolah dan satu wisma belajar serta mendampingi ratusan siswa SAD, termasuk yang berada di Sarolangun dan Merangin.
BACA JUGA:240 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Jambi Sepanjang Tahun 2025
Saat ini tercatat 426 siswa dari jenjang SD hingga perguruan tinggi telah menikmati manfaat program ini. Community Development Area Manager PT SAL, Anggit Timor Feri, mengatakan bahwa dukungan kepada SAD tidak berhenti di pendidikan.
“Kami juga menjalankan program kesehatan, pengembangan ekonomi, serta perlindungan lingkungan untuk mendukung keberlangsungan hidup mereka,” kata Anggit.
Dengan semangat Sejahtera Bersama Bangsa, PT SAL terus membuktikan bahwa pendidikan adalah hak semua anak bangsa, tanpa memandang latar belakang.
Kisah Kurniah, Pauzan, Bejujung, dan Besiar menjadi bukti bahwa dukungan yang tepat dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat adat seperti Suku Anak Dalam.