Risiko di Balik Menerbangkan Balon Gas: Indah Sesaat, Berbahaya dalam Diam

Kamis 17-07-2025,15:00 WIB
Reporter : Bilqis Zehira
Editor : Bilqis Zehira

BACA JUGA:Selangkah Lagi ke Piala Dunia, Timnas Indonesia Siap Hadapi Neraka Timur Tengah

Fakta ini diperparah dengan banyaknya laporan penemuan sisa balon di lokasi-lokasi konservasi, hutan, dan kawasan pantai.

Aktivitas pelepasan balon yang dilakukan secara massal—bahkan dalam niat yang baik seperti mengenang orang tercinta—justru memberi kontribusi pada krisis sampah plastik global.

Mengganggu Jaringan Listrik

Balon, terutama yang dilapisi aluminium (foil), juga bisa menjadi ancaman bagi infrastruktur kelistrikan. Bila balon tersangkut pada jaringan kabel listrik, ia bisa menyebabkan korsleting, pemadaman listrik, atau bahkan kebakaran.

BACA JUGA:Tumbuhkan Sportivitas dan Semangat Juang, SD Alam Al Fath Siap Tampil di Walikota Cup

Insiden semacam ini tidak jarang terjadi di kota-kota besar, menyebabkan kerugian finansial dan operasional bagi masyarakat serta perusahaan listrik.

Mengganggu Arus Lalu Lintas Langit

Menerbangkan balon helium di udara hingga ketinggian tertentu dapat mengganggu lalu lintas langit. Balon udara dapat mengganggu jarak pandang pilot pesawat.

Selain itu, satwa seperti burung juga akan terganggu atau bahkan tersangkut akibat balon udara yang diterbangkan.

Opsi Perayaan yang Lebih Aman dan Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Wow! Jalankan 3 CV, Guru SMP dan PNS Pemkab Kerinci Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi PJU Dishub Kerinci

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan keselamatan publik, sudah waktunya kita berpikir ulang tentang tradisi melepaskan balon ke udara.

Ada banyak alternatif perayaan yang jauh lebih aman dan bermakna. Misalnya:

1. Menerbangkan lampion ramah lingkungan yang mudah terurai

2. Menanam pohon harapan sebagai simbol pertumbuhan dan kehidupan

Kategori :