Dari hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa 55% konsumen lebih memilih menggunakan AI di smartphone dibandingkan perangkat lainnya.
Namun, penelitian itu juga mengidentifikasi beberapa hambatan, di antaranya 56% konsumen merasa ragu terhadap kemampuan AI untuk memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Hasil Liga Champions: AC Milan Tumbang 0-1 di Markas Feyenoord, Misi Berat di Leg Kedua!
BACA JUGA:PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Jambi, Dukung Akselerasi Ekosistem EV Kendaraan Listrik
Selain itu, 85% konsumen merasa kurang percaya diri dalam memanfaatkan AI secara maksimal, dan 90% khawatir tentang privasi serta kepercayaan terhadap teknologi AI.
“Perkembangan inovasi AI berjalan dengan sangat pesat. Namun, yang menarik perhatian saya dari penelitian kami bersama Samsung adalah peningkatan adopsi AI mobile yang juga mengalami percepatan luar biasa,” ujar Dr. Chris Brauer, Goldsmiths, University of London.
Lanjutnya, penggunaan AI mobile oleh konsumen di seluruh dunia hampir dua kali lipat hanya dalam enam bulan, meningkat dari 16% pada bulan Juli menjadi 27% pada bulan Januari.
Teknologi ini memiliki potensi besar, namun di sisi lain, ada tantangan nyata yang perlu diatasi dengan tanggung jawab agar adopsi yang lebih luas dapat terwujud.
BACA JUGA:Gagal Salurkan Dana Desa, 3 Desa di Jambi Ini Tetap Terima Jatah 2025
AI yang dirancang untuk mempermudah aktivitas pengguna
Menanggapi tantangan dalam penggunaan AI, Sameer Samat, President of Android Ecosystem, Google, menjelaskan bahwa teknologi AI harus sesuai dengan kehidupan sehari-hari pengguna agar dapat benar-benar memberi manfaat. “AI harus menjadi alat yang memudahkan, bukan sebagai tujuan itu sendiri.
Dengan inovasi seperti Large Language Model (LLM), AI kini dapat memahami bahasa manusia secara lebih alami, tanpa memerlukan frasa kaku.
"Dengan Galaxy S25, Samsung membawa AI lebih dekat kepada pengguna, memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan efisien dalam mendukung aktivitas sehari-hari mereka,” ujar Sameer Samat.
Samsung berkomitmen untuk mengatasi batasan-batasan tersebut, salah satunya dengan memperluas akses terhadap AI mobile. Tahun lalu, Samsung memperkenalkan Galaxy AI melalui S24 yang menggabungkan AI berbasis perangkat (on-device AI) dan berbasis cloud (on-cloud AI).
BACA JUGA:200 Peserta Seleksi PPPK di Kota Jambi Gagal, Ini Penyebabnya