JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - "Carry-On" dalam bahasa Inggris memiliki makna ganda. Pertama itu berarti "silakan lanjutkan". Kedua, istilah ini merujuk pada barang-barang yang diperbolehkan dibawa dalam bagasi pesawat. Perintah ini menjadi inti cerita yang harus dijalani oleh Ethan Kopek (diperankan oleh Taron Egerton) seorang pegawai TSA (Transportation Security Administration) dalam thriller Netflix yang penuh ketegangan ini.
Film bergenre aksi ini disutradarai oleh Jaume Collet-Serra dan berdurasi 119 menit. "Carry-On" dirilis pada 13 Desember 2024, diproduksi oleh Dylan Clark Productions dan DreamWorks Pictures. Dalam suasana Natal yang nostalgia, Ethan dan pacarnya, Nora Parisi (Sofia Carson), berangkat ke bandara dengan semangat baru: mereka akan segera menyambut kelahiran anak pertama mereka.
Sementara Nora menyambut kabar ini dengan penuh kebahagiaan, Ethan justru dilanda kekhawatiran. Kariernya terjebak di tempat, impiannya untuk menjadi polisi pupus, dan seorang bayi tentu akan membutuhkan lebih banyak dukungan finansial. Meskipun Nora meyakinkan bahwa "uang bisa dicari", Ethan merasa harus berbuat lebih. Itulah sebabnya ia meminta bosnya, Phil (Dean Morris), untuk diberi kenaikan jabatan.
Namun, karena keterlambatannya pada hari itu, permintaan Ethan tidak langsung disetujui oleh Phil. Seperti Nora, Phil juga sadar bahwa titik passion Ethan bukanlah di pekerjaan ini. Meski demikian, Ethan bersikeras, dan kabar kehamilan Nora pun sudah terlanjur menyebar. Akhirnya, Phil menempatkan Ethan pada posisi screening koper penumpang.
BACA JUGA:Sinopsis Film Korea Secret: Untold Melody dan Jadwal Tayangnya
BACA JUGA:Sinergi Kick Of HKSN 2024, SMSI, Kemensos dan Kemendes
Hari yang sangat buruk bagi Ethan pun tiba ketika sekelompok penjahat meminta bantuannya untuk menyampaikan pesan kepada seorang politisi. Dalam situasi mendesak, Ethan menerima perintah dari seorang lelaki misterius (Jason Bateman) untuk membiarkan seorang penumpang membawa koper berisi racun biologis. Jika ia menolak, nyawa pacarnya terancam.
Jaume Collet-Serra mungkin tidak selalu membuat blockbuster besar, meski dua film terbarunya, "Black Adam" dan "Jungle Cruise", telah meraih kesuksesan. Sebelum itu, Collet-Serra sudah dikenal sebagai sutradara yang mampu menghadirkan ketegangan di dalam bioskop.
Dari "House of Wax" dengan patung lilinnya yang menakutkan, "Orphan" yang menampilkan teror bocah, hingga "The Shallows" dengan hiu ganasnya, Collet-Serra tak pernah gagal menciptakan momen mendebarkan.
Kerjasamanya dengan Liam Neeson dalam empat film yang patut ditonton juga merupakan bukti kepiawaiannya. Untungnya, "Carry-On" melanjutkan tradisi tersebut dan bahkan hasilnya terasa lebih percaya diri.
BACA JUGA:Ini Ciri-ciri Lahan yang Cocok untuk Kebun Karet
BACA JUGA:Tersangka Kasus Korupsi Pingsan, Kadispora Kota Sungai Penuh Jadi Tahanan Rumah
Skrip yang ditulis oleh T. J. Fixman memberikan pondasi yang kokoh bagi "Carry-On" untuk berfungsi sebagai thriller yang mumpuni. Fixman berhasil merangkai alur cerita dengan sentuhan realisme yang meyakinkan cukup rasional untuk dipercaya terjadi, namun tetap menghibur dengan momen-momen sinematis yang mendebarkan.
Fixman tidak hanya memberikan hubungan sebab-akibat yang jelas sepanjang film, tetapi juga mengembangkan kepribadian karakter-karakter di sekitar Ethan. Hasilnya adalah sebuah dunia yang terasa sangat hidup.
Skrip yang cermat ini kemudian diterjemahkan dengan sangat baik oleh Collet-Serra. Dari awal hingga akhir, film ini tidak meninggalkan satu pun momen yang sia-sia; setiap adegan memiliki tujuan jelas dan setiap detail disampaikan dengan fokus. "Carry-On" masih berhasil memadukan elemen drama dan memberikan ruang bernapas, sambil tetap menjaga laju cerita yang memacu jantung penonton.