MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat pengangguran di Kabupaten Muaro Jambi tahn 2023 mencapai 5,4%.
Angka tersebut meningkat dari tahun 2022, yang hanya 5,35% atau sebanyak 12.586 jiwa.
Angka ini menjadikan Muaro Jambi sebagai wilayah dengan pengangguran tertinggi kedua di Provinsi Jambi, hanya kalah dari Kota Jambi.
Tingginya angka pengangguran ini menjadi sorotan utama, khususnya terkait dengan kesejahteraan generasi muda di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Optimalkan Pendapatan Zakat, Infaq dan Sedekah, Pemkot dan Baznas Gelar Rakor UPZ
Dalam debat terbuka calon Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi yang berlangsung beberapa waktu lalu, Zuwanda, calon Bupati dari pasangan Zuwanda-Sawaluddin, mengungkapkan strategi mereka dalam menangani masalah ini, terutama untuk membantu anak-anak muda.
Menurut Zuwanda, salah satu solusi efektif adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan di balai kerja.
"Pelatihan ini penting untuk membekali anak-anak muda kita dengan keterampilan praktis dan mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja," ujar Zuwanda dalam debat tersebut.
Zuwanda berharap, melalui pelatihan yang tepat, para pemuda Muaro Jambi dapat siap bekerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang ada di daerah masing-masing.
Dia juga menekankan bahwa UMKM dan Bumdes memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
Dengan keterampilan yang didapatkan dari pelatihan di balai kerja, diharapkan generasi muda lebih mandiri dan mampu berkontribusi positif terhadap perekonomian desa mereka.
Jika terpilih, pasangan Zuwanda-Sawaluddin berkomitmen menjadikan program pelatihan di balai kerja sebagai salah satu prioritas utama untuk mengurangi angka pengangguran, khususnya di kalangan pemuda Muaro Jambi.