Jambi - JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam rangka upaya percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting, mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Moncar Widaryanto melakukan Penyerahan Bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Triwulan III Tahun 2024, bertempat di Aula Kantor Camat Paal Merah, Jumat 1 November 2024.
Dalam penyerahan bantuan tersebut turut dihadiri, Plt DPPKB Mulyadi Yatub, sejumlah Camat dan Perwakilan Kecamatan Kota Jambi, Kepala dan Perwakilan Puskesmas, para Lurah se Kecamatan Paal Merah, para Koordinator PKB, serta para penerima PMT di Kecamatan Paal Merah.
Dalam sambutannya, Moncar menyampaikan melalui kegiatan ini adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah lahirnya stunting baru di Kota Jambi, pasalnya hal itu terpaut pada aspek gizi guna meningkatkan gizi keluarga berisiko.
"Maka perlu aksi bersama-sama dengan menyalurkan makanan tambahan, makan yang tidak perlu mahal tetapi cukup bergizi. Upaya dalam penurunan stunting ini teruss dilakukan secara intervensi spesifik terhadap kelompok sasaran dengan upaya nyata serta komitmen Pemerintah Daerah yang diwujudkan kedalam bentuk pemberian makanan tambahan bagi keluarga beresiko stunting," ujarnya.
BACA JUGA:Menyelami Realitas dalam Film Inception: Karya Brilian Christopher Nolan
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Efektif Mengatasi Kulit Belang Secara Alami
Dirinya juga menekankan, sebagai upaya lain dari pencegahan adalah Program KB, agar laju pertumbuhan penduduk dan stunting bisa dikendalikan.
"Laju pertumbuhan berdasarkan Proyeksi BPS Kota Jambi Tahun 2023 telah tercapai 1,27%, kita mendukung semua kegiatan dalam pencegahan stunting. Bersumber dari e-PPGBM September Tahun 2024 Dinas Kesehatan Kota Jambi tercatat ada 285 anak yang beresiko stunting dan ini menjadi perhatian kita bersama, harus ada komitmen dan kebijakan yang dapat mengarahkan, mengkoordinasikan, dan memperkuat strategi serta target pencegahan stunting," ucapnya.
"Ini merupakan PR kita bersama untuk menurunkan jumlah tersebut, dan itu tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus ada kerjasama dan melibatkan pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah, swasta, organisasi, masyarakat sipil, lembaga pembangunan, media, akademisi, dan masyarakat umum, karena stunting ini bukan hanya masalah kemiskinan dan akses terhadap pangan, tetapi juga pola asuh dan pemberian makan pada balita," lanjutnya.
Dia juga menegaskan, stunting ini merupakan ancaman hilangnya satu generasi. Maka dari itu, agar mempehatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang merupakan kunci sukses dalam pencegahan stunting dengan pemenuhan gizi seimbang pada Ibu hamil dan menyusui.
BACA JUGA:Manfaat dan Efek Samping Kopi Hitam Tanpa Gula untuk Kesehatan
BACA JUGA:Belonephilia: Mengenal Ketertarikan yang Tidak Biasa Terhadap Benda Tajam
"Untuk itu pesan saya kepada semuanya, manfaatkan kesempatan mencegah stunting pada 1000 HPK dan 1000 HPK itu terhitung sejak pertemuan sel telur dengan sel sperma sampai si anak umur dua tahun," tegasnya.
Kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Jambi, Moncar mengucapkan terima kasih, beserta semua pihak yang telah ikut berperan aktif mendukung kegiatan ini.
"Dengan harapan di masa yang akan datang kita selalu dapat meningkatkan kualitas pengabdian dan kemitraan dalam mengemban misi yang mulia, demi kesejahteraan keluarga-keluarga Indonesia, khususnya di Kota Jambi," tukasnya.