Mengikat Rambut Terlalu Erat? Ini Dampak Buruk yang Harus Anda Ketahui!

Senin 14-10-2024,06:57 WIB
Reporter : Edo Adri
Editor : Edo Adri

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Mengikat rambut terlalu erat dapat memicu kerusakan rambut, terutama di area garis tepi. 

Menurut Carl Truesdale, MD, seorang ahli bedah plastik wajah dan transplantasi rambut bersertifikat, kondisi ini dikenal sebagai alopecia traksi. 

Penyebab utamanya adalah tarikan konstan pada kulit kepala yang berulang, umumnya terjadi karena penggunaan gaya rambut seperti kepang, sanggul, ekor kuda, ekstensi rambut, atau wig.

Penarikan rambut yang terus-menerus bisa menimbulkan peradangan kronis pada folikel rambut, mengakibatkan penipisan, kerusakan, dan kebotakan di area yang terkena. Sophia Emmanuel, ahli trikologi, menjelaskan bahwa alopecia traksi sering memengaruhi garis rambut, ubun-ubun, dan tengkuk.

BACA JUGA:Olahraga Saat Sakit: Berbahaya atau Tetap Bermanfaat?

BACA JUGA:Teriakan BBS-Jun Mahir Menang Bergema Dipelantikan Pememenangan Relawan PKS

Penggunaan gaya rambut yang terlalu ketat dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerontokan rambut permanen karena kerusakan pada folikel yang tidak bisa diperbaiki. Rambut ekstensi yang tebal juga bisa menambah beban fisik pada helai rambut, menyebabkan rambut tercabut.

Gejala awal alopecia traksi termasuk kulit kepala yang terasa gatal, nyeri, atau merah, serta munculnya benjolan kecil di sepanjang garis rambut dan rambut patah. Diagnosis dini sangat penting untuk meminimalisir kerontokan dan menjaga kesehatan rambut.

Untuk pencegahan, para ahli menyarankan untuk berhenti menggunakan gaya rambut yang menyebabkan ketegangan berlebih. Memakai sarung bantal sutra, memastikan karet pada topi tidak terlalu ketat, dan menggunakan produk perawatan rambut yang lembut dapat membantu mengurangi risiko alopecia traksi. 

Dengan memilih gaya rambut yang lebih longgar dan tidak terlalu menekan, serta mengganti gaya rambut secara rutin, Anda dapat memberi kesempatan pada folikel rambut untuk pulih.

Kategori :