Fenomena Doom Spending: Tren Belanja Impulsif di Tengah Krisis Ekonomi

Rabu 09-10-2024,11:15 WIB
Reporter : Rilect
Editor : Rilect

BACA JUGA:Perjalanan Inspiratif Chiki Fawzi: Penyanyi dan Animator dibalik karakter Susanti

Gen Z menghadapi tekanan besar dari kenaikan biaya hidup, dengan 53% dari mereka menyebut bahwa hal tersebut menjadi penghalang utama dalam mencapai keberhasilan finansial.

Banyak di antara mereka yang merasa bahwa mencapai tujuan finansial di masa depan adalah hal yang mustahil, sehingga mereka memilih untuk "menghabiskan sekarang, menyesal nanti".

Teori ini menyatakan bahwa mereka lebih baik menikmati hidup saat ini, karena masa depan yang sejahtera tampaknya sulit tercapai.

• Doom Spending: Tren Nyata atau Fenomena Buatan?

Beberapa ahli menilai bahwa doom spending hanyalah sebuah teori yang mungkin tidak sepenuhnya menjelaskan fenomena belanja impulsif ini.

Seperti yang dikutip dari laman Tech, ada pandangan bahwa doom spending mungkin digunakan sebagai cara untuk menyalahkan konsumen atas kondisi ekonomi yang memburuk.

BACA JUGA:Baim Wong Resmi Ajukan Permohonan Cerai dari Paula Verhoeven: Apa yang Terjadi?

BACA JUGA:Tantangan Honorer K2 dan Tenaga Non-ASN dalam Pendaftaran PPPK 2024

Pada kenyataannya, pengeluaran berlebihan ini dipicu oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali individu, seperti inflasi yang meningkat dan kondisi pasar kerja yang sulit.

Namun, terlepas dari pro dan kontra terkait teori ini, tidak dapat dipungkiri bahwa doom spending dapat berdampak buruk terhadap kesejahteraan finansial seseorang jika dilakukan tanpa kendali.

Banyak orang merasa bahwa menghabiskan uang untuk pengalaman atau barang yang menyenangkan dapat memberikan nilai tersendiri, meskipun tidak langsung berkontribusi pada dana pensiun mereka.

Pada saat yang sama, tekanan ekonomi yang semakin meningkat juga memaksa banyak orang untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk kebutuhan sehari-hari, membuat fenomena doom spending semakin terlihat.

Doom spending mencerminkan respons emosional masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang tidak menentu.

BACA JUGA:Bejat, 2 Kakek Cabuli Anak Berusia 11 Tahun, Langsung Ditangkap Polisi

BACA JUGA: Cuma dengan Budget Minimalis Ini, Kamu Sudah Bisa Membuat Makanan Sehat Ini, Ini Resepnya

Kategori :