Komite Olimpiade Internasional Tak Larang Hijab, Prancis Justru Larang Penggunaan Hijab di Olimpiade 2024

Jumat 26-07-2024,23:56 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

PARIS, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Menjelang Olimpiade Paris 2024, pemerintah Prancis menghadapi kritik tajam terkait kebijakan pelarangan penggunaan hijab bagi para atlet.

Kebijakan ini, yang diterapkan dengan dalih mempromosikan sekularisme, dianggap diskriminatif terhadap umat Islam, khususnya para atlet yang menggunakan hijab.

Salah satu atlet yang terdampak adalah sprinter Sounkamba Sylla, yang melalui akun Instagramnya, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diperbolehkan mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 hanya karena dirinya mengenakan hijab.

“Terpilih mengikuti Olimpiade yang diselenggarakan di negara Anda sendiri, tetapi tidak bisa ikut serta dalam upacara pembukaan karena mengenakan hijab,” tulis Sylla, mencurahkan perasaannya.

BACA JUGA:Simpan Sabu di Pondok, Warga Pauh Ini Ditangkap Satresnarkoba Polres Sarolangun

BACA JUGA:Keren, Begini Penampakan Seragam Upacara Olimpiade 2024 Tim Indonesia Karya Didit Hediprasetyo

Kebijakan Sekularisme dan Kontroversi
Prancis dikenal dengan kebijakan ketat mengenai pemisahan antara agama dan pemerintahan, yang dikenal sebagai sekularisme.

Aturan ini melarang pegawai negeri dan siswa sekolah untuk menampilkan simbol atau pakaian keagamaan di lembaga-lembaga publik.

Namun, kebijakan ini menuai kritik karena dianggap tidak adil dan diskriminatif, terutama terhadap komunitas Muslim yang merupakan minoritas terbesar di Eropa.

Menurut Human Rights Watch, beberapa otoritas olahraga di Prancis telah menerapkan peraturan yang membatasi perempuan mengenakan hijab dalam olahraga seperti sepak bola, bola basket, judo, dan tinju.

BACA JUGA:Nekat Buka Lahan dengan Cara Membakar, Polisi Tangkap Satu Warga Tebo

BACA JUGA:Cek, Ini Ungkap Kasus Polda Jambi di Minggu ke 4 Bulan Juli, Ada TPPO

Hal ini menambah beban bagi atlet Muslim yang ingin berpartisipasi dalam kompetisi internasional sambil tetap mematuhi keyakinan agama mereka.

Respons Pemerintah dan Panitia Olimpiade
Setelah melihat unggahan Sylla, pemerintah Prancis dan panitia Olimpiade 2024 menunjukkan tanda-tanda fleksibilitas.

Mereka menyatakan kesediaan untuk mencari solusi yang memungkinkan Sylla dan atlet berhijab lainnya untuk berpartisipasi dalam upacara pembukaan.

Kategori :