Pentingnya Pendidikan Pancasila

Minggu 21-07-2024,16:46 WIB
Reporter : Gita Savana
Editor : Gita Savana

Oleh: Dr Antonius Benny Susetyo 

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah menjadi panduan fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak kemerdekaan.

Namun, dengan perkembangan zaman dan dinamika sosial yang terjadi, nilai-nilai Pancasila seringkali terabaikan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks ini, pendidikan Pancasila di sekolah menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan Pancasila tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan mengenai sejarah dan filosofi dasar negara, tetapi lebih pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

BACA JUGA:Tiga Hari Berjuang, Tim Berhasil Padamkan Karhutla di Talang Duku

BACA JUGA:Waduh, Viral Roti Aoka Diduga Mengandung Bahan Pengawet Kosmetik, Ini Kata Manajemen

Dengan pendidikan Pancasila yang komprehensif, diharapkan siswa mampu menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terbentuk karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.

Sejak awal kemerdekaan, pendidikan Pancasila telah menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan di Indonesia.

Namun, dalam perjalanannya, posisi dan peran pendidikan Pancasila mengalami berbagai perubahan seiring dengan perubahan kebijakan pendidikan dan politik.

Pada masa Orde Baru, pendidikan Pancasila diajarkan dengan pendekatan yang sangat ideologis dan doktriner.

BACA JUGA:Simak Harga Emas Antam Terbaru Minggu 21 Juli 2024

BACA JUGA:Kesempatan Emas, Institut Teknologi PLN Kembali Buka Pendaftaran Gelombang Reguler 2024-2025

Setelah reformasi, pendidikan Pancasila sempat mengalami penurunan perhatian dan digantikan oleh pendidikan kewarganegaraan.

Namun, mengingat pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa, ada dorongan kuat untuk mengembalikannya sebagai pelajaran wajib dalam kurikulum.

Tags :
Kategori :

Terkait