Jangan Sembarangan, Ini Dampak Mobil Sering Pakai BBM Oktan Rendah

Kamis 11-07-2024,11:56 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Pemilik kendaraan terutama mobil harus benar benar memperhatikan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan.
 
Sebab, jika sembarangan pakai jenis BBM, apalagi BBM yang memiliki oktan rendah, bisa berdampak buruk bagi mesin mobil.
 
Penggunaan BBM tidak sesuai atau menggunakan oktan yang lebih rendah bisa berdampak buruk pada kendaraan.
 
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, semakin rendah oktan, maka semakin kurang kualitas BBM-nya dan memiliki banyak efek buruk.
 
BACA JUGA:Lagi, Warga Penyengat Rendah Undang Bacalon Wali Kota Jambi H Abdul Rahman
 
BACA JUGA:Angkat Budaya Jambi, Film Cinta Tak Pernah Salah Libatkan Puluhan Anak Muda Jambi, Ini Sinopsisnya
 
“Pertama filter akan cepat kotor, pompa bensin fuel pump cepat rusak, potensi saluran BBM tersumbat, termasuk injektor jadi mampet,” kata Muchlis.
 
Selain itu, penggunaan oktan rendah membuat pembakaran tidak sempurna sehingga menghasilkan kerak karbon yang menempel di dalam ruang bakar mesin.
 
“Timbulnya kerak karbon dari sisa pembakaran diruang bakar sehingga mesin terasa berat, tarikan loyo dan BBM jadi boros,” kata Muchlis.
 
Muchlis juga mengatakan, penggunaan BBM oktan rendah membuat mobil lebih rentan mengalami mesin ngelitik akibat piston tidak bisa bekerja maksimal.
 
BACA JUGA:Oppo Reno 8 5G Masih Layak Dipakai di Tahun 2024, Cek Harga dan Spesifikasinya
 
BACA JUGA:PLN UID S2JB Raih Penghargaan Outstanding Social Engagement dan Corporate Action di Ajang CNN Awards
 
Gejala mesin ngelitik biasanya dirasakan ketika berakselerasi dan akan terasa seperti ada suara ketukan atau knocking. Jika hal ini dibiarkan ditakutkan bisa mengakibatkan kerusakan serius pada komponen mesin. 
 
Untuk diketahui, Bahan bakar minyak (BBM) kualitas rendah jenis Pertalite dan Biosolar masuk dalam penerima BBM subsidi, dan akan dibatasi mulai 17 Agustus 2024.
 
Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, ini dilakukan sebagai upaya mendorong penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran, serta dapat menghemat anggaran negara.
 
"Sekarang Pertamina sudah menyiapkan, kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai, di mana orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangi," ujar Luhut dalam unggahan Instagramnya @luhut.pandjaitan.
 
BACA JUGA:Mengapa 10 Muharram Disebut Lebaran Anak Yatim? Ini Penjelasannya
 
BACA JUGA:Kolaborasi tvOne dan Pilkada.AI: Transformasi Kampanye Pilkada 2024 dengan Teknologi AI
 
 
BBM subsidi tidak tepat sasaran, terkadang dilakukan oleh pemilik kendaraan khususnya mobil yang mengabaikan jenis bensin sesuai dengan rasio kompresi. 
 
Alasannya untuk menghemat biaya, mengingat harga BBM semakin mahal. *
 
Kategori :