JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Makanan berbahan dasar tepung sekarang menjadi salah satu opsi paling praktis bagi orang yang sibuk dengan berbagai aktivitas.
Jika kamu tidak punya waktu untuk memasak nasi di pagi hari, kamu cukup meluangkan beberapa menit saja untuk menyiapkan pasta, mie, atau membuat roti lapis dengan selai atau telur sebagai alternatifnya.
Meskipun mudah didapat, apakah makanan bertepung juga membawa risiko yang dampak buruk pada kesehatan?
Sebenarnya, tepung adalah bahan makanan yang kaya nutrisi.
BACA JUGA:Dinkes Provinsi Jambi Gelar Sosialisasi Peningkatan PHBS di Tatanan Perkantoran
Makanan yang menggunakan tepung sebagai bahan utama dapat menyediakan kamu dengan kalori, lemak, serat, dan karbohidrat, serta berbagai nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.
Proses pengolahan dan pemutihan tepung dapat mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan bakunya.
Tanpa melakukan proses penguatan nutrisi, makanan yang dibuat dari tepung itu juga tidak akan memiliki berbagai macam nutrisi.
Pada tahap pengolahan, lapisan kulit, dedak, serat, vitamin, dan mineral dapat terbuang dari biji-bijian yang dijadikan tepung. Sisa produk hanya berupa serbuk dengan sedikit atau bahkan tanpa nutrisi yang tersisa.
BACA JUGA:Mobile Legends: Tanpa Ampun, Build Martis Tersakit Season 32
Tepung semacam ini tergolong dalam karbohidrat yang sudah diolah. Alih-alih memberikan manfaat kesehatan, jenis karbohidrat ini justru bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Karena karbohidrat yang sudah diolah merupakan tipe karbohidrat sederhana yang tidak mengandung nutrisi yang berkualitas.
Jika kamu sering mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung yang mengandung karbohidrat olahan, ada beberapa dampak kesehatan yang meningkat. Berikut adalah beberapa contohnya.