"Masalahnya mulai dari pengenaannya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Kemudian untuk pemasangan batu Audensit itu dibutuhkan pekerja yang berpengalaman,”jelasnya.
BACA JUGA:Serahkan Bantuan Alkes, Pj Bupati Sebut Sarolangun Nomor Satu Penanganan Stunting di Indonesia
BACA JUGA:Terima CSR Bank Jambi untuk Banjir Sarolangun, Ini Kata PJ Bupati Sarolangun
Aktivis Daro forum Peduli Daerah (FPD) menjelaskan bagaimana proses pemasangan batu alam seperti pemasangan batu andesit untuk lantai.
Menurutnya yang pertama adalah pembersihan dan ratakan area lantai yang akan dipasang andesit, kemudian, pasang benang lurus melintang sesuai pola pemasangan, Sesuaikan tinggi benang dengan tinggi batu andesit, berikan sedikit jarak untuk celah adukan semen perekat andesi, rendam batu andesit agar dapat merekat lebih kuat, lalu ketuk agar menempel, kemudian pasang semua batu andesit hingga lantai terpasang andesit selanjutnya tunggu sekitar 2-3 hari sampai semen mengering maksimal.
"Yang di depan gedung nasional itu memasang perekat semen itu mengakibatkan batu andesit tidak mengikat satu sama lainnya,”terangnya.
Bukan hanya itu saja, Begitu juga dengan Bollard yang ada di sepanjang trotoar di pusat Kota Sungai Penuh, juga terlihat rapuh dan sebagian sudah di lobang dan ditempel. Bahkan, beberapa ada yang sudah patah dan mengelupas,"ujarnya.
BACA JUGA:Serahkan Bantuan Alkes, Pj Bupati Sebut Sarolangun Nomor Satu Penanganan Stunting di Indonesia
BACA JUGA:Tips Memilih Sampo Sesuai dengan Jenis Rambut
Dari pantauan di lapangan, terlihat di sepanjang jalan Gedung Nasional, batu-batu yang terpasang dari depan rumah dinas Wakil walikota – depan taman tugu 17, sudah banyak yang rusak dan bergelombang.
Untuk menutupi kerusakan, mereka mencoba menutupi dengan melakukan pengecatan bola menjadi warna emas *