Telan Anggaran Rp900 Juta, Pekerjaan Normalisasi Sungai Betara Diduga Longsor

Kamis 25-01-2024,19:55 WIB
Reporter : Khairul Umam
Editor : Gita Savana

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Proyek normalisasi Sungai Betara di RT 07 Dusun Kampung Baru, Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) yang menelan anggaran Rp900juta itu mengalami longsor.

Pekerjaan normalisasi Sungai Betara itu jika dilihat dari website LPSETanjabbarkab.go.id dikerjakan menggunakan APBD Tanjab Barat tahun anggaran 2023 oleh CV Sumber Abadu Sentosa dengan nilai mencapai Rp900 juta.

Dari informasi yang dihimpun pekerjaan dengan panjang mencapai 6 Kilo Meter (KM) inj mengalami longsor di sejumlah titik.

Warga yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan jika pekerjaan itu baru selesai pada Desember 2023 lalu. Ia juga menyayangkan pekerjaan baru hitungan bulan itu sudah rusak dan mengalami longsor.

BACA JUGA:Pj Bupati Bachyuni Hadiri Rakor Penanganan Darurat Bencana Banjir dan Longsor

BACA JUGA:Di Jawa Tengah, Elektablitas Prabowo-Gibran Lampaui Ganjar-Mahfud, Pilpres 2024 Sekali Putaran Makin Nyata

"Kami minta dinas terkait untuk cek kelokasi perkejaan ini, kalau gini bentuknya rugikan masyarakat disini," katanya.

Masyarakat juga meminta dinas untuk menegur pihak kontraktor yang diduga bekerja asal-asalan.

Sebab, jika hal seperti ini dibiarkan bisa merugikan negara. Ia mendesak agar pekerjaan itu segera dipebaiki sehingga hasil pekerjaan bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar.

"Kalau dibiarkan terus kerjaan kaya gini, negara rugi kan, bukan masyarakat bae. Kito minta dinas turun dan kasih teguran. Kita minta baiki, masa kaya gini kerjaan. Biayanya besar ini pekerjaan," ujarnya.

BACA JUGA:New Honda BeAT, Lebih Sporty dan Dinamis, Always BeAT For You

BACA JUGA:Pemilu 2024, Polda Jambi Cek Kesiapan Pasukan Pengamanan TPS Operasi Mantap Brata 2023-2024

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjung Jabung Barat Apridasman saat dikonfirmasikan Rabu, 24 Januari 2024, bahwa ia membantah soal proyek yang dibangun mengalami longsor.

"Bukan longsor, tanah tersebut memang berada dibibir  sungai itu," ucapnya.

Kadis menyebut bahwa pembangunan itu merupakan proyek normalisasi bukan pembangunan tanggul. 

Kategori :