3. Memastikan anak tetap terhidrasi
Salah satu dampak dari muntaber (muntah dan diare) yang berbahaya adalah dehidrasi.
BACA JUGA:4 Zodiak Perempuan yang Paling Tegar dan Kuat Menghadapi Kegagalan
Dehidrasi terjadi akibat tubuh anak terus mengeluarkan cairan dengan cara muntah atau mencret.
Oleh sebab itu, terus dorong si Kecil untuk mau minum air putih agar kadar air dalam tubuhnya tetap seimbang.
Air juga dapat membantu membuang racun dalam tubuh lebih cepat sehingga sistem imun si Kecil dapat segera membaik. Tidak lupa, kenali gejala dehidrasi agar tidak terjadi komplikasi yang serius.
Selain air putih, Anda bisa memberikan minuman yang mengandung elektrolit.
4. Aturan pemberian oralit
Oralit boleh diberikan pada anak berusia di atas 2 tahun. Ada baiknya Anda juga berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan oralit.
Si Kecil mungkin akan menolak minum oralit karena memiliki rasa yang cukup unik. Untuk itu, berikan secara bertahap.
Anda bisa mulai dengan 2—3 sendok makan setiap 5 menit. Lalu tambah jumlah dan frekuensinya dalam beberapa jam ke depan.
5. Menghindari beberapa jenis makanan tertentu
Makanan tinggi gula dan lemak, seperti es krim, puding, dan gorengan, perlu dijauhkan dari anak yang sedang mengalami muntaber.
Terkadang, makanan tawar, seperti pisang, nasi, roti panggang, dan sereal tanpa pemanis, lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi selama 24 jam pertama sejak gejala muntaber muncul.
Apabila si kecil mulai mau diberikan makanan tersebut, Anda dapat secara bertahap untuk memberikan jenis makanan lain.
Sebagian besar anak yang muntaber akan kembali memiliki pola makan normal dalam tiga hari setelah muntaber berhenti.