JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kematian tragis seorang anak tentara perwira TNI AU, CHR (16), yang tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, akhirnya mulai terungkap.
Ini melalui analisis rekaman dari beberapa CCTV di sekitar lokasi kejadian, tewasnya anak tentara perwira TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma.
Dalam kasus tewasnya CHR yang merupakan anak tentara perwira TNI AU itu, polisi telah mengumpulkan 18 kamera pengawas untuk penyelidikan ini.
Dari seluruh rekaman tersebut, hanya 4 CCTV yang berhasil merekam aktivitas anak tentara perwira TNI AU tersebut, baik sebelum maupun setelah peristiwa tragis itu terjadi.
BACA JUGA:Pinjam KUR BRI 2023 di Bulan Oktober, Ini 11 Bidang Usaha yang Diprioritaskan
Salah satu rekaman CCTV tersebut menunjukkan anak tentara perwira TNI AU saat ia keluar dari rumahnya, mengayuh sepeda, dan membawa ransel menuju Pos Spion di ujung landasan 24 Lanud Halim.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata, empat CCTV ini memperlihatkan CHR menggunakan sepeda yang kemudian ditemukan di tempat kejadian, serta membawa ransel yang juga ditemukan di lokasi tersebut.
Selain analisis rekaman CCTV, polisi telah memanggil 10 orang sebagai saksi, termasuk orang tua korban, wali kelas, guru bimbingan konseling sekolah korban, teman sekelas, petugas keamanan, dan anggota POM Angkatan Udara yang bertugas saat kejadian.
Selain itu, polisi juga mencocokkan barang-barang yang ditemukan di tempat kejadian dengan hasil analisis rekaman CCTV sebelum dan sesudah kematian CHR.
BACA JUGA:Patah As, Muatan Angkutan Batu Bara Tumpah di Desa Jebak
BACA JUGA:Jika 4 Syarat Ini Terpenuhi Otomatis Bisa Pinjam Rp 100 Juta Tanpa Jaminan!
Sepeda yang digunakan oleh CHR dan ransel yang ia bawa ditemukan di tempat kejadian, serta sedikitnya ada tanda-tanda penganiayaan berupa luka pada dada yang ditemukan saat proses otopsi.
Hasil otopsi yang dilakukan menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan, namun polisi masih belum dapat menyimpulkan apakah penganiayaan tersebut berasal dari unsur luar atau mungkin ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam penyelidikan lebih lanjut.
Penyidik bersama dengan tim Puslabfor Bareskrim Polri, Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya, dan Satuan POM Lanud Halim Perdanakusuma terus bekerja keras untuk mengungkap dan memecahkan misteri di balik kematian CHR.