Ular itu tak bisa menjawab. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mendesis. Namun, sang ular menitikkan air mata, tanda bahwa dia amat menyesal.
Raja yang mengetahui kejadian ini juga tak mampu berbuat apa-apa. Akhirnya, Putri yang telah menjadi ular itu tinggal di halaman belakang istana. Dia lebih senang tinggal di alam bebas. Sekarang, semua orang memanggilnya ”Putri Ular”. *