Kisah Abu Nawas, Ketika Bergantungan di Perut Keledai

Sabtu 24-06-2023,18:51 WIB
Reporter : Jambi Independent
Editor : Risza S Bassar

“Apakah dengan akal Ia harus melepaskan diri? Apakah aku akan meminta bantuan orang lain dengan cara menggendongku dari negeri ini sampai ke Istana Baginda? Tidak akan ada seorangpun yang sanggup melakukannya. Aku harus bisa menolong diriku sendiri tanpa melibatkan orang lain,” pikir Abu Nawas lagi. 

BACA JUGA:5 Zodiak Perempuan yang Punya Aura Berkelas, Anggun dan Elegan

BACA JUGA:Ilegal! Galangan Kapal Ponpes Al Zaytun Indramayu Tersandung Kontroversi Perizinan

Pada hari ke 19, Abu Nawas berangkat, menuju ke negerinya sendiri. Perasaan rindu dan senang menggumpal menjadi satu. Kerinduan yang selama ia melecut-Iecut semakin menggila karena Abu Nawas tahu sudah semakin dekat dengan kampung halaman. 

Mengetahui Abu Nawas bisa pulang kembali, penduduk negeri gembira desas desus tentang kembalinya Abu Nawas segara menyebar secepat bau semerbak bunga yang menyerbu hidung. Kabar kepulangan Abu Nawas juga sampai ke telinga Baginda Harun Al Rasyid.

Baginda juga merasa gembira mendengar berita itu tetapi dengan alasan yang sama sekali berbeda. Rakyat gembira melihat Abu Nawas pulang kembali, karena mereka mencintainya.

Sedangkan Baginda Raja gembira mendengar Abu Nawas pulang kembali karena beliau merasa yakin kali ini pasti Abu Nawas tidak akan bisa mengelak dari hukuman.

BACA JUGA:Miliki Garis Kehidupan yang Baik, Ini 4 Shio Ditakdirkan Jadi Pemimpin, No 2 Cekatan dan Bijaksana

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gantikan Peru, FIFA Umumkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Namun, Baginda amat kecewa dan merasa terpukul melihat cara Abu Nawas pulang ke negerinya. Baginda sama sekaili tidak pernah membayangkan kalau Abu Nawas temyata bergelayut di bawah perut keledai.

Sehingga Abu Nawas terlepas dari sanksi hukuman yang akan dijatuhkan, karena memang tidak bisa dikatakan telah melanggar larangan Baginda Raja. Karena Abu Nawas tidak mengendarai keledai. *

Kategori :