KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Jelang hari raya Idul Adha 1444 hijriah, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjab Barat) awasi hewan kurban agar kondisi sehat dan baik untuk dikonsumsi.
Rimond, Administrator Kabid Peternakan Disbunak Tanjab Barat mengatakan, tim Disbunak turun langsung memastikan kesehatan hewan kurban.
"Tahun ini sama seperti tahun sebelumnya dan kita sudah buat tim untuk melakukan pengawasan hewan kurban dan memeriksa kesehatan hewan jenis sapi dan kambing," katanya.
Rimond melanjutkan, tim Disbunak akan turun langsung mengecek hewan ternak tingkat pedagang maupun pengecekan di rumah potong hewan.
BACA JUGA:Baca Nih! 5 Zodiak Pria dengan Kepribadian Paling Cool, Otomatis Jadi Pusat Perhatian Donk
BACA JUGA:Ombudsman Jambi Minta Pemkab Tebo Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Ini Kata Syaiful Roswandi
Hal Ini dilakukan untuk memastikan hewan siap dijual dan dipotong bahkan nanti setiap tahunnya 7 hari jelang Hari Raya Idul Adha akan di cek dokter hewan.
Tim Disbunak terus berkoordinasi dengan pemilik hewan kurban maupun pedagang hewan kurban jika ditemukan penyakit bisa langsung melaporkan ke Disbunak.
"Tujuannya hewan yang terkena penyakit bisa langsung ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku, agar tidak menular pada hewan yang lain," ujarnya.
Dengan dilakukannya pengawasan dan pemeriksaan diharapkan tidak dak ada penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti tahun lalu.
BACA JUGA:Syarif Fasha Berharap Muncul Kampung Restorative Justice yang Lain di Kota Jambi
BACA JUGA:Aturan Baru, Satgas Covid-19 Perbolehkan Lepas Masker, Asal...
"Harapannya tidak ada penyakit PMK khususnya seperti tahun lalu dan hewan kurban dalam keadaan sehat dan baik di konsumsi. Sejauh ini untuk tahun ini tidak ditemukan kasus PMK Tanjab Barat," harapnya.
Sementara itu, menjelang beberapa minggu menjelang Idul Adha 1444 hijriah pedangan sapi dan kambing di Kabupaten Tanjab Barat mulai diserbu oleh masyarakat guna mendapatkan hewan ternak untuk berqurban.
Hewan qurban jenis sapi rata-rata dijual dengan harga mencapai Rp 20 juta hingga Rp 27 juta perekornya di kalangan para pedangan dan peternak sapi.