MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kesbangpol Kabupaten Bungo, Zainadi, mengimbau warga untuk waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Bungo.
Hal ini disebabkan Kabupaten Bungo saat ini memasuki musim kemarau.
Zainadi mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kabupaten Bungo atau Provinsi Jambi, saat ini musim kemarau sedang terjadi.
Meskipun tidak dalam kondisi ekstrem. Periode kemarau sedang diperkirakan terjadi mulai bulan Juli hingga Agustus.
BACA JUGA:Stok Hewan Kurban Aman hingga Idul Adha, Pemkab Bungo Intens Lakukan Pengecekan Kesehatan Hewan
BACA JUGA:SUBHANALLAH, Surga Sangat Rindu dengan 4 Golongan Manusia Ini, Apakah Kamu Termasuk?
"Dalam hal Karhutla di Kabupaten Bungo, alhamdulillah, selama satu bulan ini belum ditemukan titik Hot spot yang dapat dipantau oleh BMKG," ujar Zainadi pada Rabu, 7 Juni 2023.
Zainadi juga menambahkan bahwa ia menghimbau kepada masyarakat agar menjaga hutan dengan tidak membuka lahan melalui pembakaran.
Tindakan ini dapat dipantau oleh BMKG, dan aparat akan turun untuk memeriksa lahan-lahan tersebut.
Zainadi menjelaskan bahwa pembakaran hutan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya.
BACA JUGA:7 Tips Buang Rasa Malas ala Orang Jepang dengan Prinsip Kaizen, Nomor 4 Harus Diacungi Jempol!
BACA JUGA:Evaluasi Komitmen Bersama dan Action Plan Jasa Raharja Jambi Bersama Tim Samsat Kota Jambi
Upaya pencegahan Karhutla merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan alam dan mencegah kerugian yang dapat ditimbulkan.
Selain itu, dampak Karhutla terhadap kesehatan manusia juga patut diperhatikan. Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan pernapasan, khususnya bagi orang-orang yang memiliki penyakit pernapasan kronis.
Pemerintah daerah, melalui BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo, juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya Karhutla serta pentingnya menjaga lingkungan.