Musailamah rupanya seseorang yang mempelajari ilmu sihir. Hingga akhirnya dia menganggap bahwa keilmuan sihir yang dimilikinya dinyatakan sebagai mukjizat.
Melalui keahliannya inilah yang membuat orang lain percaya bahwa ia juga utusan Tuhan. Bahkan ia menyebut dirinya sebagai rahman dan memiliki sifat ketuhanan.
Hal ini membuat perlahan-lahan beberapa orang pun mulai menerimanya sebagai nabi.
BACA JUGA:Silon Bermasalah, Bawaslu Kabupaten Muaro Jambi Lakukan Pengawasan Manual
BACA JUGA:Duh Gawat! SK PPPK Guru 2023 Merangin Tak Kunjung Keluar, Ini Penyebabnya
Setelah jumlah pengikut nya lumayan banyak, ia menghapuskan kewajiban untuk mengerjakan shalat, serta memberi mereka kebebasan untuk seks bebas dan minum alkohol.
Suatu hari, Ar-Rajjal Bin Unfuwah meminta izin kepada khalifah Abu Bakar untuk mendakwahi Musailamah dan kaumnya yaitu penduduk Yamamah.
Khalifah Abu Bakar pun memberikannya izin, dab berangkatlah Ar-Rajjal Bin Unfuwah. Sesampainya Ar-Rajjal Bin Unfuwah di sana, dia yang seharusnya mendakwahi si nabi palsu, malah menjadi ragu.
Melihat pengikutnya yang lumayan banyak, disertai dengan argumen yang cukup masuk akal, dan ditawari dengan tawaran yang menggiurkan, maka dia pun berpindah kubu menjadi pengikutnya Musailamah Al Kazzab.
BACA JUGA:Sejumlah BUMDes Masih Pasif, DPMD Sarolangun Sebut Alasannya
Dengan hadirnya Ar-Rajjal Bin Unfuwah dalam barisan Musailamah, menjadikan mereka para pengikutnya menjadi lebih percaya diri dan lebih yakin bahwa barisan Musailamah lah yang benar.
Sekarang mereka jadi memiliki argumen, "Lihatlah Ar-Rajjal Bin Unfuwah yang dulu pernah berjuang bersama Rasulullah kini masuk kedalam kelompok ini, ini berarti bahwa kelompk ini lah yang benar."
Di sisi lain, kini Abu Hurairah pun menjadi tenang, karena jelas sudah perkataan Rasulullah mengenai siapa yang kelak di neraka Jahannam gigi gerahamnya sebesar Gunung Uhud. *