JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Santri putri di Ponpes Al Zaytun Indramayu bakal dijadikan khatib salat Jumat, netizen sebut tanda kiamat sudah dekat.
Banyak netizen yang kontra dengan rencana terbaru Ponpes Al Zaytun Indramayu, untuk menjadikan santri putri sebagai khatib Jumat.
Rencana santri putri bakal dijadikan khatib Jumat pun disampaikan langsung oleh Pendiri Ponpes Al Zaytun Indramayu, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang.
Dirinya menyampaikan, bahwa sebentar lagi santri putri akan dijadikan khatib Jumat, langsung disampaikan kepada rombongan Kemenag Indramayu.
BACA JUGA:Wanita 32 Tahun Disiram Air Keras oleh Orang Tak Dikenal
BACA JUGA:Temui SBY di Cikeas, Cak Imin Ajak Demokrat Berkoalisi dengan PKB?
Respon Kemenag Indramayu sebagai pemerintah pun, justru tak merespon rencana tersebut dan hanya diam sambil tersenyum.
Sementara, santri putri dijadikan khatib Jumat dinilai sangat menyalahi syariat, sehingga netizen menyebut bahwa kiamat sudah dekat.
"Parah, tanda kiamat sudah semakin dekat dan terlihat," tulis akun @kotak0.
Tak hanya itu, melihat pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama dan MUI yang tak ada respon, netizen pun menilai pihak Kemenag dan MUI tidak ada ilmu.
BACA JUGA:Tak Lunasi THR Karyawan, 18 Perusahaan di Jambi Dilaporkan
BACA JUGA:Berhasil Dievakuasi dan Selamat, Begini Kondisi Ibu 2 Anak di Pematang Sulur yang Tercebur di Sumur
Netizen pun menagih argumen dari pemerintah, terkait rencana Ponpes Al Zaytun Indramayu untuk menjadikan santri putri sebagai khatib Jumat.
"Kemenag MUI ga punya ilmu kayaknya, mana argumenmu Kemenag NU," cetus akun @MAMANG maxim.
Tak sedikit pula yang meminta agar Ponpes Al Zaytun Indramayu dapat dibubarkan, karena dinilai semakin menyesatkan.