"Terlepas Departemen Agama mau marah juga ga apa," timpalnya.
Anehnya, rombongan Kemenag yang mendengar hal tersebut tak merespon.
Mereka hanya tersenyum saja atas rencana pendiri Ponpes Al Zaytun Indramayu untuk menjadikan santri putri sebagai khatib salat Jumat.
Tentu saja netizen langsung merespon hal ini.
Terutama kekecewaan atas Kemenag Indramayu dan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
BACA JUGA:Mulai 2 Mei, Angkutan Baru Bara di Jambi Sudah Boleh Beroperasi, Ini Syaratnya
BACA JUGA:Pemkab Tanjab Barat Laporkan Oknum Kades yang Hujat Bupati Anwar Sadat
Kemenag Indramayu dinilai alot dan justru selalu mengaminkan apa yang disampaikan pihak Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Padahal, menurut netizen, apa yang diinisiasi oleh Ponpes Al Zaytun itu adalah mengenai suatu pandangan yang dinilai menyimpang dari syariat ajaran Islam.
Sehingga, warganet justru merasa tak puas dan bahkan jengkel mendengar pernyataan Panji Gumilang yang dinilai bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Terlebih, untuk menjadikan perempuan sebagai Khatib Jumat. Hal ini dinilai sangat bertentangan dengan ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW.
"Parah, tanda kiamat sudah semakin dekat dan terlihat," tulis akun @kotak0.