JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dilansir dari Daily Express, penyakit hati berlemak adalah nama untuk berbagai kondisi hati yang tidak disebabkan oleh alkohol.
Atau juga dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol, ini adalah hasil dari penumpukan lemak di hati.
Pada tahap paling awal, sering kali tidak menimbulkan masalah atau muncul dengan gejala.
Namun, jika terus berlanjut dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan organ yang bertahan lama.
Sirosis adalah tahap paling parah dari penyakit hati berlemak yang terjadi setelah peradangan bertahun-tahun. Hati menjadi bekas luka, kental dan menyusut.
BACA JUGA:Honorer Ada Kesempatan Diangkat jadi PNS, Simak Ulasannya
Informasi NHS menjelaskan:Sirosis adalah jaringan parut pada hati yang disebabkan oleh kerusakan hati jangka panjang yang terus menerus.
Jaringan parut menggantikan jaringan sehat di hati dan mencegah hati bekerja dengan baik.
Kerusakan yang disebabkan oleh sirosis tidak dapat dikembalikan dan pada akhirnya dapat menjadi sangat luas sehingga hati Anda berhenti berfungsi. Ini disebut gagal hati.
Sirosis bisa berakibat fatal jika gagal hati. Namun, biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai tahap ini dan pengobatan dapat membantu memperlambat perkembangannya.
BACA JUGA:Waw, Pisang Goreng Dinobatkan Sebagai Gorengan Terenak Nomor Satu di Dunia
Sulit untuk mengetahui apakah Anda menderita sirosis pada awalnya karena tidak selalu menimbulkan gejala pada tahap awal.
Namun, karena hati Anda kehilangan kemampuannya untuk berfungsi dengan baik, Anda cenderung mengalami kehilangan nafsu makan, mual, dan kulit gatal.
Pada tahap selanjutnya, gejalanya bisa berupa penyakit kuning, muntah darah, tinja berwarna gelap dan tampak seperti lem, dan penumpukan cairan di kaki (edema) dan perut (asites).
Salah satu gejala sirosis yang bisa terjadi adalah gusi berdarah.