Dengan kondisi harga jual buah pinang yang terlampau murah seperti saat ini, Ajak menjelaskan, banyak pemilik kebun yang merasa tidak sebanding antara upah panen dan pengolahan, dengan harga jual buah tersebut.
"Kalau kondisi hasil buah pinang di kebun lumayan bagus. Tapi orang pada nggak mau manen buahnya," jelasnya.
Ini disebabkan, perhitungan upah angkut dari kebun ke rumah menggunakan pompong atau kendaraan air dan upah kocek sudah tidak sebanding dengan harga jual Rp4.000 per kilo seperti saat ini.
Ayah dua anak ini juga menambahakan, jika harga buah pinang sudah berada di atas Rp7.000 per kilonya, itu baru bisa mendapat untuk yang sedikit terasa dibanding dengan harga yang ada saat ini.
"Kondisi anjloknya harga pinang ni sudah lama terjadi, mungkin sudah hampir setahun sudah. Mudah-mudahan lah dalam waktu dekat harga pinang ni bisa tinggi lagi dari yang sekarang," pungkasnya.*