MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sebagian masyarakat Indonesia saat ini sedang gandrung dengan permainan tradisional, lato lato.
Provinsi Jambi pun ikut terpengaruh efek lato lato ini. Anak-anak, remaja hingga orang tua menggemari permainan ini.
Lato lato adalah permainan yang terdiri dari sepasang bola plastik, dan terikat dengan tali. Di bagian tengah tali itu, ada pegangan khusus untuk mengerakkan lato lato hingga seperti bandulan.
Permainan ini makin viral, dengan adanya berbagai video yang menampakkan kelihaian orang bermain lato lato. Tren lato lato ini sebenarnya membawa dampak positif. Ini karena melatih motorik anak.
BACA JUGA:Duh, Harga Pinang di Tanjab Timur Anjlok, Petani Desa Simbur Naik Tak Mau Panen
BACA JUGA:Honda DBL with KFC 2022-2023 Jambi Series, SMA Kristen Bina Kasih Bakal Tampil Habis-habisan
Selain itu, anak-anak bisa tak lagi terpaku dengan gadget saja. Mereka mulai main di luar bersama-sama, sambil membawa lato lato andalannya.
Tapi di samping itu, lato lato juga dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi anak-anak. Tak jarang, anak-anak mulai membawa lato lato ke lingkungan sekolah.
Kondisi ini, disadari oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi. Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan segera mengeluarkan Surat Edaran (SE).
Isinya adalah tentang larangan membawa atau bermain lato lato dalam lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan lingkungan kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
BACA JUGA:Bukan Skala Prioritas, Tol Palembang-Bengkulu Via Musi Rawas-Lubuk Linggau Terancam Batal
BACA JUGA:Buruan Daftar, Ditjen Bea Cukai Buka Lowongan Kerja untuk Tamatan SMA, Ini Syarat dan Ketentuannya
Ini disampaikan oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Muaro Jambi, Firdaus, saat dikonfirmasi Kamis 19 Januari 2023.
Dia mengatakan, sebagaimana diketahui saat ini permainan lato lato tersebut sudah sangat marak dimainkan di semua kalangan umur.
Mulai dari anak-anak sampai orang tua. Nah di lingkungan sekolah, permainan ini dikhawatirkan bisa menganggu proses belajar mengajar.