Dulunya Bernama Jembatan Bung Karno, Ini 8 Fakta Menarik Jembatan Ampera Palembang

Rabu 04-01-2023,12:18 WIB
Editor : Surya Elviza

PALEMBANG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bagi warga Palembang, Jembatan Ampera merupakan salah satu icon yang membanggakan. Ada banyak sejarah yang harus diketahui mengenai jembatan yang pernah dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara ini.

Jembatan Ampera merupakan singkatan dari Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat). Kembatan Ampera yang berada di tengah Kota Palembang ini dibangun dari hasil pampasan perang Negara Jepang. 

Bagi warga Palembang, Jembatan Ampera  lebih dikenal  dengan sebutan Proyek Musi. Jembatan ini menghubungkan wilayah Kota Palembang, yakni Seberang Ulu dan Seberang Ilir. 

Jembatan ini menjadi ikon Kota Palembang, bahkan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

BACA JUGA:Ini Pengakuan Oknum Pegawai Oknum RS Raden Mattaher Jambi ke Polisi, Kelewatan

BACA JUGA:Ini Kronologi Suami Istri di Tanjab Barat Tewas di Tangan Anak Kandung Sendiri

Berikut 8 fakta yang wajib diketahui dari jembatan kebanggaan wong Palembang ini.

1. Awalnya Jembatan Ampera Bernama Jembatan Bung Karno. Ini sebagai apresiasi ungkapan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden RI saat itu, Ir Soekarno (Bung Karno). Penamaan ini, karena Bung Karno bersungguh-sungguh memperjuangkan warga Palembang agar memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Bahkan mulai dari rancangan, ide, termasuk memantau langsung proses pembangunannya,  Bung Karno turun tangan.

Namun pada tahun 1966 terjadi pergolakan anti-Soekarno, nama jembatan yang mengambil dari nama Presiden RI pun diubah menjadi Jembatan Ampera yang artinya Amanat Penderitaan Rakyat hingga sekarang.

2. Pada tahun 1965, Jembatan Ampera dinobatkan sebagai jembatan terpanjang di wilayah Asia Tenggara. Jembatan Ampera memiliki panjang mencapai 1.177 meter. Lebar badan jembatan 22 meter.

BACA JUGA:Jika Jalan Tol Betung-Jambi Selesai Dibangun, Segini Waktu Tempuh Jambi-Palembang

BACA JUGA:Kapan Jalan Tol Betung-Jambi Mulai Dibangun? Ini Perkembangannya

Tinggi Jembatan Ampera 11,5 meter dari atas permukaan air. Tinggi menara 63 meter dari permukaan tanah dan jarak antara menara 75 meter.

3. Jembatan Ampera diresmikan pada tanggal 10 November 1965 oleh Gubernur Sumsel Brigjen Abujazid Bustomi. Saat itu, seluruh bangsa Indonesia sedang memperingati hari pahlawan yang ke-20. Pada tanggal itu, rakyat Sumsel menerima hadiah Hari Pahlawan dari Bung Karno.

Berupa sebuah jembatan yang megah di jantung Kota Palembang dan menjadi kebanggaan rakyat Sumsel.

4. Bagian Tengah Jembatan Ampera Dapat Diangkat. sebelum tahun 1970, bagian tengah Jembatan Ampera bisa diangkat. Tujuannya agar kapal-kapal besar bisa lewat. Kala itu, Ampera menjadi jembatan tercanggih.

BACA JUGA:Bantuan Prakerja Tahun Ini Menjadi Rp 4,2 Juta per Individu

BACA JUGA:BCA Buka Lowongan Kerja Untuk S1 Fresh Graduate, Catat Syaratnya

Namun sejak tahun 1970 aktivitas turun naik bagian tengah jembatan Ampera ditutup alias tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu terlalu lama dan mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

5. Penghubung Palembang bagian Ilir dan Ulu. Ide awal pembangunan Jembatan Ampera menyatukan dua daratan di Kota Palembang. Yakni Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan Sungai Musi.

6. Peralatan Jembatan Ampera pernah dipreteli pencuri. Pada tahun 1997 dan 1998, peralatan yang ada di bagian menara Jembatan Ampera dipreteli pencuri. Pencurian dilakukan dengan memanjat menara jembatan dan memotong beberapa onderdil jembatan yang sudah tidak berfungsi.

7. 3 kali ganti warna. Jembatan Ampera sudah tiga kali berganti warna. Yakni warna abu-abu. Tahun 1992 diganti menjadi warna kuning.  Tahun 2002 berganti warna kuning dan diganti lagi warna merah hingga sekarang.

BACA JUGA:Awal Tahun Bertabur Promo, Dapatkan Harga Spesial untuk Satu Lusin Donut J.CO

BACA JUGA:Persiapkan 10 Hal Ini, Jika Mau Daftar CPNS Kemenkumham 2023

8. Dilengkapi jam analog. Tahun 2018, Jembatan Ampera dipasang jam analog. Saat itu fungsinya sebagai penanda (hitung mundur) pelaksanaan Asian Games 2018 yang digelar di Palembang dan Jakarta. Jam analog tersebut masih terpasang hingga sekarang. (Iwan/sumeks.com)

Artikel ini juga tayang di sumeks.com
Dengan judul fakta jembatan ampera pernah menjadi jembatan terpanjang di asia tenggara

 

 

Kategori :