Menurut Kepala BMKG Dwikorita, dasar pertimbangan potensi cuaca ekstrem dikarenakan masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer.
BACA JUGA:Selama 2022, Angka Laka Lantas di Tanjab Timur Masih Tinggi
BACA JUGA:Tahun Gegap
"Dasar pertimbangan dari masih signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan" ujarnya.
Diantaranya, lanjut Dwikorita, adalah aktifnya Monsun Asia di belahan bumi utara masih berkontribusi terhadap peningkatan asupan massa udara basah ke wilayah ekuatorial terutama di sekitar wilayah Indonesia bagian barat.
Lanjut, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang menuju puncak musim penghujan yang diprediksi akan berlangsung pada Januari hingga Februari.
Menurut Guswanto Prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, kata dia, mengacu pada data keluaran model numerik cuaca, musim hujan secara umum diprediksi terjadi pada periode Januari sampai Februari 2023.
BACA JUGA:Tanpa Efek Samping, ini Cara Ampuh Atasi Sakit Gigi dengan Bahan Alami
BACA JUGA:Pendakwah Islam Pertama di Wilayah Sungai Batanghari, Provinsi Jambi
"Puncak musim hujan secara umum diprediksikan terjadi pada Januari sampai Februari 2023, sehingga potensi hujan intensitas tinggi masih dapat terjadi hingga Februari 2023,” ujarnya.
Guswanto mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Cuaca Ekstrem itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Mulai dari banjir, genangan, banjir bandang, tanah longsor, gelombang tinggi,” ujar Guswanto. (Bambang Dwi Atmodjo/disway.id)
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul bmkg prediksi hujan saat pergantian tahun berikut wilayah dan imbauannya