JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus
Secara umum, Tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat.
Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas serta berbeda dengan tahu, tempe terasa agak asam.
Tempe banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia.
Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan Tempe sebagai pengganti daging.
BACA JUGA:Jangan Langsung Panik, ini Deretan Buah untuk Mengatasi Diare
Akibatnya, saat ini Tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi Tempe.
Makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini disebut-sebut sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Berbagai catatan sejarah merujuk bahwa tempe sudah jadi panganan yang menemani keseharian sekaligus jadi bukti kecerdasan masyarakat Indonesia tempo dulu.
Kata tempe berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu Tumpi yang berarti makanan yang berwarna putih.
Tempe pada awalnya dibuat dari kedelai hitam dan tempe dikembangkan di Jawa sebelum abad ke-16 dan dikenal di masyarakat ada Tempe Jogja, Tempe Banyumas, Tempe Malang dan Tempe Pekalongan.
BACA JUGA:Harga Emas Hari ini Rabu 28 Desember 2022, Bergerak Naik
Kata Tempe ditemukan pada manuskrip Serat Centhini jilid 3 yang menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan menuju Pajang dan mampir di dusun Tembayat Kabupaten Klaten, dijamu makan siang oleh Pangeran Bayat salah satu lauknya adalah Brambang Jae Santen Tempe.
Terciptanya tempe semula berawal dari kedelai hitam yang banyak tumbuh di tanah Jawa.