Mencekam! Bentrok di Maluku Tenggara, 2 Polisi Dipanah, 2 Warga Tewas dan Puluhan Bangunan Rusak

Minggu 13-11-2022,19:53 WIB
Editor : Surya Elviza

LANGGUR, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kondisi Maluku Tenggara mencekam. Terjadi bentrokan antar warga yang mengakibatkan warga dan polisi menjadi korban.

Bentrokan terjadi di Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara pada Sabtu, 12 November 2022.

Bentrokan antar warga tersebut membuat  kondisi Maluku Tenggara mencekam. Kejadian ini membuat puluhan bangunan rusak berat, mulai dari rumah warga hingga gedung sekolah dibakar massa. 

Insiden pertikaian ini melibatkan dua kelompok masyarakat di Pulau Kei Besar, yakni antara kelompok masyarakat di Ohoi (Desa) Bombay dan Ohoi Elat. Kemudian pertikaian menyebar ke beberapa desa lainnya. 

BACA JUGA:KPK Kembali Lagi Menetapkan Seorang Hakim Agung Tersangka

BACA JUGA:Kemacetan Angkutan Batu Bara di Jambi Ganggu Pengiriman Jeruk dari Kerinci, Biaya Transportasi Meningkat

Pemicu bentrok adalah sengketa lahan yang akhirnya mengakibatkan jatuh dua korban jiwa, puluhan luka-luka, dan kerusakan di beberapa desa.

Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun buka suara penyebab bentrokan antar warga  terjadi pada Sabtu, 12 November 2022.

Dikatakan M Thaher bentrok antar kelompok warga yang di Kecamatan Kei Besar bukan karena konflik agama.

"Disampaikan dengan tegas bahwa insiden pertikaian yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 12 November 2022, tidak ada kaitannya dengan pertikaian agama," katanya, Minggu, 13 November 2022.

BACA JUGA:Harap-harap Cemas, Wali Kota Jambi Syarif Fasha Pastikan Ada Rotasi Para Kepala OPD, Siapa Saja

BACA JUGA:Naik Tipis-tipis, Harga Sawit di Jambi Tembus Rp2.741

Dia pun mengajak, pihak-pihak yang bertikai untuk berdamai dan menghentikan insiden yang memilukan itu. Berbagai langkah koordinatif baik dengan pihak keamanan, TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh adat, dan pemerintah daerah telah dilakukan untuk dapat sesegera mungkin mengembalikan situasi kondusif serta mengusahakan perdamaian di antara pihak-pihak yang bertikai.

Sambil proses itu terus berjalan, Thaher mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri dan mewaspadai penyebaran hoaks.

"Kepada semua pihak agar mewaspadai penyebaran hoaks, kabar bohong, dan ujaran-ujaran kebencian yang dapat memicu pertikaian," katanya pula.

Kategori :