JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, angka inflasi pada bulan Oktober di Jambi turun ke angka 7,10 persen dari bulan sebelumnya 8,04 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo menyebutkan bahwa deflasi ini akibat turunya harga sejumlah komoditas seperti Cabe merah, telur, daging ayam hingga bawang.
"Namun walaupun sudah dilakukan berbagai upaya oleh Pemerintah, beras tetap menjadi komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi diikuti Bensin dan biaya cuci kendaraan," kata Agus pada Selasa, 1 November 2022.
Diketahui Kota Jambi mengalami defasi hingga 0,16 persen dan Kabupaten Muarabungo 1,14 persen sehingga didapat total deflasi gabungan Provinsi Jambi sebesar 0,27 persen pada bulan Oktober ini.
BACA JUGA:HRD PT SGS Siap Bertanggungjawab Atas Meninggalnya Siswa Magang SMKN 1 Muaro Jambi
BACA JUGA:Instagram Sempat Down dan Bikin Heboh, Ternyata Ini Penyebabnya
"Secara nasional, Kota Jambi ada diperingkat 18 nasional angka inflasi year on year sementara Kabupaten Muarabungo ada di peringkat 40 sehingga sudah keluar dari zona merah," tambahnya.
Selanjutnya kata Agus, dalam sisa dua bulan di tahun 2022 ini tinggal melihat performa dari Tim TPID untuk mengendalikan harga komoditas di Jambi.
"Utamanya harga beras dan hara komoditas yang dapat dilakukan intervensi oleh Pemerintah Daerah untuk memastikan bahwa angka inflasi di Jambi ini akan turun dalam sisa 2 bulan kalender di tahun 2022 ini," pungkasnya. *